Tembaga Tak Bertenaga Melawan Laju Dolar AS

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
06 October 2021 08:40
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga melemah pada perdagangan hari ini seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) jelang rilis data klaim tunjangan pengangguran.

Harga tembaga pada Rabu (6/10/2021) pukul 08:08 WIB tercatat US$ 9.132,25/ton. Turun 0,17% dibanding harga penutupan kemarin.

tembagaSumber: Investing.com

Indeks dolar AS bergerak menuju level tertinggi selama satu tahun membuat logam yang diperdagangkan dengan greenback lebih mahal. Dolar AS menguat menjelang rilis data klaim pengangguran yang diperkirakan turun.

Berdasarkan konsensus Reuters, klaim tunjangan pengangguran AS diperkirakan turun menjadi 350 ribu pada pekan yang berakhir 2 Oktober 2021 setelah kenaikan selama tiga minggu. Perkiraan turunnya klaim tunjangan pengangguran AS seiring dengan melandainya kasus harian baru COVID-19 (Coronaviris Disease 2019) di negeri paman Sam tersebut.

Selain itu angka pengangguran AS pada bulan September 2021 diperkirakan membaik dari bulan Agustus berdasarkan konsensus Reuters. Diperkirakan angka pengangguran AS sebesar 5,1%, lebih rendah dari bulan Agustus 5,2%.

Membaiknya dua data pengangguran tersebut menjadi indikator pemulihan ekonomi AS masih berlangsung. Sehingga bisa menjadi penguat bagi The Fed untuk segera melakukan tapering.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular