Penting! Jangan Lupa Baca 7 Kabar Ini, Biar Bisa Cari Cuan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 October 2021 08:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berakhir di teritori negatif pada perdagangan Selasa (5/10/2021), meskipun pelaku pasar asing membukukan pembelian bersih cukup massif di tengah kenaikan harga komoditas batu bara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,86% ke level 6.288,04 poin dengan nilai transaksi Rp 17,51 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 1,58 triliun.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu ini (6/10/2021):

1. Termasuk Cimanggis-Cibitung, Ini 5 Tol yang Dijual Waskita

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Septian Andri Purwanto buka-bukaan perihal rencana divestasi jalan tol milik perseroan. Semua itu dipaparkan Septian dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia, Selasa (5/10/2021).

"Sampai dengan bulan lalu sudah lima ruas yang didivestasi, dua tahun lalu, tiga di awal tahun ini. Saat ini kita masih ada PR dua ruas tol lagi yang didivestasi," katanya.

Andri menjelaskan tiga ruas jalan tol yang sudah didivestasi adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi di Sumatra. Lalu dua ruas jalan tol di Jawa, yakni Cinere-Serpong dan Semarang-Batang. Lalu dua ruas yang akan didivestasi lagi adalah Cibitung-Cilincing dan Cimanggis-Cibitung. Dengan demikian, total jalan tol yang akan didivestasi hingga akhir tahun berjumlah lima ruas.

2. PSAB Jual Aset ke Taipan Winato Kartono, Bayar Utang ke BNI?

Emiten pertambangan emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), melalui anak usahanya, PT J Resources Nusantara (JRN), menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk penjualan seluruh saham JRN di PT Gorontalo Sejahtera Mining kepada PT Andalan Bersama Investama, anak perusahaan PT Provident Indonesia.

Gorontalo Sejahtera Mining adalah perusahaan tambang emas pemegang kontrak karya generasi V yang memiliki konsesi di Gunung Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan manajemen PSAB di Bursa Efek Indonesia (BEI), rencana penjualan saham milik JRN berdasarkan CSPA (Conditional Sales and Purchase Agreement) tersebut tunduk kepada syarat pemenuhan yang diatur dalam CSPA, dan diperolehnya persetujuan-persetujuan yang diperlukan oleh perseroan yang tidak terbatas pada persetujuan dari pemegang obligasi perseroan dan/atau kreditur anak-anak perusahaan perseroan.

3. Ngutang ke BNI Rp2 T, Emiten Prajogo Gadai Saham Chandra Asri

Emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Barito Pasific Tbk (BRPT) mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan total nilai US$ 145 juta atau setara dengan Rp 2,07 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.300/US$).

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman tersebut terdiri dari fasilitas kredit sebesar maksimum US$ 125 juta (Rp 1,79 triliun) dan fasilitas treasury line mencapai maksimum US$ 20 juta (Rp 286 miliar).

Adapun pinjaman ini dijamin dengan gadai atas saham yang dimiliki Barito Pacific di anak usahanya, emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

4. OVO Buka Suara Soal Tokopedia, Setelah Grab Kuasai 90% Saham

Manajemen penyedia layanan dompet elektronik, OVO memastikan layanannya akan tetap tersedia di e-commerce Tokopedia kendati perusahaan yang didirikan William Tanuwijaya tersebut melepas kepemilikan sahamnya.

Hal ini sejalan dengan peningkatan kepemilikan saham Grab Holdings di induk OVO, PT Bumi Cakrawala Perkasa dari sebelumnya 39% menjadi 90%.

"Terkait penggunaan OVO di ekosistem Tokopedia dan Lippo Group, telah disepakati OVO akan tetap hadir sebagai salah satu metode pembayaran di ekosistem tersebut," ungkap Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO, dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/10/2021).

5.Amazon Mau Join? BEKS Tambah Modal dari Rights Issue Rp 1,8 T

Emiten bank BPD, PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS), berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya Rp 1,80 triliun.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perusahaan, Selasa (5/10/2021), Bank Banten berencana menerbitkan sebanyak 23,38 miliar saham baru seri C atas nama atau setara 34,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan HMETD.

Harga pelaksanaan rights issue tersebut ditetapkan Rp 77 per saham, sehingga, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam penawaran umum terbatas (PUT) ke-7 ini seanyak-banyaknya Rp 1,80 triliun.

6.Boy Thohir Buka-bukaan, Caplok Trimegah dari Grup Northstar

Pengusaha yang juga Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membeberkan alasannya mengakuisisi 49% saham perusahaan sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) yang dimiliki Grup Northstar, Advance Wealth Finance Ltd.

Boy menilai, saat ini industri pasar modal, terutama setelah pandemi Covid-19 diyakini mempunyai prospek yang baik. Terlebih, kata dia, saat ini banyak investor ritel dari generasi muda yang mulai aktif berinvestasi saham, sehingga investasi ini menjadi langkah strategis.

"Intinya saya sangat optimis dengan masa depan perekonomian Indonesia pasca Covid-19 dan tentunya juga terhadap pasar modal Indonesia apalagi banyak banget para millenial yang sekarang aktif di Bursa Efek Indonesia," kata Boy, kepada CNBC Indonesia, Senin (6/10/2021).

7.Siap-siap! Grup GoTo Mau Serap Saham Baru MPPA Hypermart

Pemegang saham pengendali PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yakni PT Multipolar Tbk (MLPL), bersama dengan Grup GoTo yang juga menjadi investor dengan porsi di bawah 5% menyatakan kesediaannya untuk ikut serta mengambil saham baru yang akan diterbitkan MPPA.

Manajemen MPPA, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa ini (5/10), menyatakan perseroan akan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan akan selesai pada kuartal 4-2021.

Hanya saja tidak disebutkan secara detail apakah lewat mekanisme penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue atau tanpa HMETD atau private placement.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular