Satu Kata Buat Batu Bara: Wow...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 October 2021 06:03
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara naik lagi. Perburuan terhadap si batu hitam membuat harga melambung tinggi.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 280/ton. Melonjak 12,45% dibandingkan hari sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi setidaknya sejak 2008.

Harga batu bara benar-benar luar biasa tahun ini. Dalam sepekan terakhir, harga melesat 21,62% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang kenaikannya 50,4%.

Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga batu bara meroket 234,78%. Wow...

Harga gas alam yang melonjak menjadi penyebab utama kenaikan harga batu bara. Saat harga gas alam semakin mahal, menggunakan batu bara yang lebih murah tentu adalah pilihan yang realistis.

Pada pukul 05:41 WIB, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma, Amerika Serikat) tercatat US$ 6,31/MMBtu. Melonjak 1,88% dan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sejak 2008.

Dalam sepekan terakhir, harga gas alam naik 7,31% dan selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 34,34%. Secara year-to-date, harga naik 148,52%.

Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 89,4/MWh pada 5 Oktober 2021. Dengan batu bara, harganya hanya EUR 58,06/MWh. Ini membuat batu bara kembali menjadi primadona, bahkan di Eropa yang menjunjung tinggi isu ramah lingkungan.

"Melihat situasi di Eropa, gas alam sudah tidak lagi bisa bersaing dengan batu bara. Akibatnya, penggunaan batu bara semakin meningkat," sebut kajian ELS Analysis, konsultan energi yang berbasis di Swedia, seperti dikutip dari Reuters.

Tidak hanya di Eropa, permintaan di Asia pun melesat. Riset Commerzbank menyebut cuaca panas dan pemulihan ekonomi di China membuat kebutuhan batu bara meningkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular