Masih Laris Manis, Lelang Sukuk Negara Tembus Rp 46 T

Chandra Dwi, CNBC Indonesia

05 October 2021 16:12

Emisi obligasi syariah (sukuk) — Foto: Getty Images/CNBC International

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (5/10/2021) hari ini.

Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPN-S 06042022 (new issuance), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening), dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Nilai nominal SBSN yang dimenangkan pemerintah dalam lelang hari ini sebesar Rp 5 triliun, atau sesuai dengan target indikatif yang ditetapkan pemerintah sebelumnya sebesar Rp 5 triliun.

Baca:

Saham Emiten Batu Bara Diobral, Jadi Biang Kerok IHSG Rontok

Dalam proses lelang tersebut, permintaan (demand) investor yang masuk mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 46,1 triliun. Adapun demand investor pada lelang sebelumnya yang digelar pada tanggal 21 September lalu mencapai Rp 45,4 triliun.

Foto: DJPPR Kementerian Keuangan RI
Hasil Lelang SBSN 5 Oktober 2021

SBSN dengan seri PBS029 menjadi seri yang paling besar incoming bid-nya dibandingkan dengan seri-seri lainnya, dengan proporsi sekitar 25% dari total incoming bids pada lelang hari ini.

Total incoming bids yang kembali naik meskipun cenderung tipis pada lelang SBSN hari ini terjadi karena investor mulai kembali tertarik memburu pasar obligasi pemerintah RI setelah selama sekitar sebulan terakhir cenderung melepas SBN di pasar sekunder.

Selain itu, kondisi perekonomian global yang masih belum menentu juga menjadi pendorong naiknya incoming bids SBSN pada hari ini, meskipun kenaikannya masih cenderung tipis-tipis.

Baca:

Awas Evergrande Jilid II, 2 Perusahaan China Ini Mau Bangkrut

Hal ini terjadi karena pelaku pasar, baik di RI maupun di global menilai bahwa inflasi yang tinggi berpotensi akan terjadi lebih lama dari yang diperkirakan oleh pasar, apalagi ditambah adanya krisis energi yang menyebabkan melonjaknya harga komoditas utama juga turut mendorong inflasi makin tinggi.

Atas dasar naik tipisnya incoming bids SBSN hari ini dan pemerintah masih mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan pada tahun 2021, maka pemerintah memutuskan untuk tetap menerima hasil lelang SBSN hari ini.

Adapun hasil lelang pada hari ini adalah sebagai berikut