Dolar AS 'Menjajah' Asia, Rupiah Menolak Kalah!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 October 2021 11:39
rupiah, bi
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di perdagangan pasar spot hingga tengah hari ini. Rupiah berhasil berdiri tegak kala dolar AS 'menjajah' Asia.

Pada Selasa (5/10/2021) pukul 11:12: WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.255. Rupiah menguat tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Meski hanya menguat tipis, tetapi pencapaian rupiah patut diacungi jempol. Pasalnya, mayoritas mata uang utama Asia tidak berdaya di hadapan dolar AS.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 11:15 WIB:

Dolar AS terpapar sentimen positif karena pasar memperkirakan pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam semakin kuat. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan perekonomian AS membuka 488.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada September 2021. Jauh lebih baik ketimbang bulan sebelumnya yang sebanyak 235.000.

Perkembangan di pasar tenaga kerja akan menentukan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Jika pasar tenaga kerja semakin kuat, maka The Fed diperkirakan mulai mengurangi 'dosis' pembelian aset (quantitative easing) pada November 2021.

Pengurangan quantitative easing akan membuat pasokan dolar AS tidak sederas sekarang. Seperti barang, pasokan yang berkurang akan membuat dolar AS menjadi 'mahal'.

Halaman Selanjutnya --> Rupiah Ditopang Harga Komoditas

Jadi, apa yang membuat rupiah kokoh di tengah 'badai' serangan dolar AS?

Sepertinya apresiasi rupiah juga ditopang oleh pasokan valas yang memadai di perekonomian nasional. Pasokan valas ini datang dari ekspor yang melonjak.

Indonesia adalah negara produsen dan eksportir komoditas. Misalnya batu bara, Indonesia adalah eksportir terbesar di dunia.

Kebetulan saat ini harga si batu hitam sedang moncer. Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 247/ton. Meroket 9,41% dibandingkan posisi hari sebelumnya sekaligus jadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.

Kenaikan harga batu bara memang luar biasa. Dalam sepekan terakhir, harga naik 25,97% secara point-to-point. Sejak akhir 2020, harga si batu hitam melejit 183,23%.

Kenaikan harga batu bara (dan komoditas lainnya) tentu akan mendongrak nilai ekpsor Indonesia. Pada Agustus 2021, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 21,42 miliar, rekor tertinggo sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Devisa hasil ekspor ini menjadi modal bagi kejayaan rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular