Internasional

Nestapa Evergrande Berlanjut, Investor Ancam Bunuh Diri

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 04/10/2021 11:35 WIB
Foto: REUTERS/DAVID KIRTON

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan para investor real estat raksasa China Evergrande berubah kacau. Pasalnya salah satu investor membawa pisau dan mengancam akan bunuh diri di tengah-tengah pertemuan.

Peristiwa itu terekam dalam video berdurasi 10 menit itu diposting di media sosial Weibo oleh situs berita lokal Xing Tai Shen Bian Shi pekan lalu. Namun tidak dijelaskan kapan dan di mana video itu diambil, sebagaimana dilaporkan Insider.


"Saya tidak ingin bunga atas investasi saya, saya hanya ingin uang saya kembali. Jadi, inilah yang harus saya katakan kepada Anda. Jika Evergrande Wealth tidak memberi saya uang hari ini, saya akan bunuh diri di sini," kata salah satu investor kepada staf Evergrande.

"Jika ini tidak ditangani hari ini, saya akan mati di sini, tepat di depanmu. Tabungan pensiun saya semua dalam investasi itu. Saya tidak punya apa-apa lagi untuk hidup."

Ada video klip lain menunjukkan sekelompok orang mencoba memblokir mobil di luar gedung perusahaan Evergrande. Seorang wanita terdengar menangis dan menuntut penjelasan dalam video tersebut.

"Saya tidak punya pilihan selain melakukan ini, dan saya tidak akan mendengarkan Anda," katanya. "Semua uang saya hilang."

Sejak 13 September, para investor sudah mengajukan protes di luar Evergrande, sebagaimana dilaporkan Reuters. Pada satu titik, sekitar 100 orang telah berkumpul di luar gedung, mendorong para penjaga untuk membentuk barikade manusia untuk mencegah mereka masuk ke dalam.

Ancaman gagal bayar utang yang dialami raksasa properti China, Evergrande tengah menjadi sentimen dan perhatian pasar global karena dikhawatirkan bisa menyebabkan krisis keuangan. Krisis keuangan juga telah meluas ke lengan manajemen kekayaan perusahaan, Evergrande Wealth.

Hingga akhir Juni, Evergrande memiliki utang yang nyaris mencapai 2 triliun yuan (US$ 309 miliar) atau setara dengan Rp 4.418 triliun (kurs Rp 14.300/US$) yang tercatat dalam neraca keuangan perusahaan.

Krisis Evergrande telah mempengaruhi pasar global dan dunia crypto, menurut TRT World. Harga Bitcoin dan Ethereum dilaporkan telah turun ke level terendah sejak Agustus, sementara saham tradisional di Wall Street, seperti di S&P 500 dan Nasdaq, mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak Mei.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran-Israel & Trump Bikin Cemas, Investor Lari Kemana?