Harga Minyak Melonjak Pekan Ini dan Masih Bisa Naik Lagi!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 October 2021 08:10
Ilustrasi Pertamax Turbo
Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melesat pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu kemarin, harga si emas hitam pun membukukan kenaikan.

Akhir pekan ini, harga minyak jenis brent ditutup di US$ 79,28/barel. Naik 0,97% dibandingkan sehari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 75,88/barel. Melonjak 1,13%.

Secara mingguan, harga dua jenis minyak utama tersebut mencatatkan apresiasi. Brent dan light sweet terangkat masing-masing 1,52% dan 2,57%.

Tren kenaikan harga membuat investor bernafsu untuk memborong kontrak minyak. Berdasarkan catatan US Commodity Futures Trading Commission (CFTC), posisi long atau beli terhadap kontrak minyak pada pekan yang berakhir 28 September 2021 adalah 316.676 kontrak. Bertambah 21.067 kontrak dari minggu sebelumnya.

Tingginya permintaan membuat pelaku pasar memperkirakan harga minyak masih akan naik. Jajak pendapat yang dilakukan Reuters terhadap 39 partisipan memperkirakan rata-rata harga minyak brent pada 2021 adalah US$ 68,87/barel. Naik dibandingkan survei Agustus 2021 yang menghasilkan 'ramalan' US$ 68,02/barel.

Halaman Selanjutnya --> Harga Minyak Masih Bisa Naik Lagi

Goldman Sachs, salah satu partisipan, berani memperkirakan harga minyak akan berada di US$ 90/barel pada akhir tahun ini. Gangguan pasokan akibat peningkatan intensitas badai di Amerika Serikat (AS) akan mengganggu produksi, sehingga mengerek harga ke atas.

"Kami melihat harga minyak masih bullish. Defisit antara pasokan dan permintaan semakin besar seiring kenaikan permintaan akibat pemulihan ekonomi usai meredanya pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19)," sebut riset Goldman Sachs.

Saat harga gas alam semakin mahal, banyak negara yang beralih ke sumber energi primer lainnya termasuk minyak. Selain batu bara, minyak juga tengah menjadi primadona.

Ada wacana OPEC+ akan meningkatkan produksi karena tingginya kebutuhan dunia. Namun tambahan produksi ini sepertinya belum bisa membuat harga minyak turun, karena pembelinya tetap membeludak.

"Apalagi kalau OPEC+ ternyata masih mempertahankan kenaikan produksi 400.000 barel/hari sampai Desember 2021, tidak ada tambahan lagi. Ini akan membuat harga minyak berpotensi menyentuh US$ 90/barel," tegas Edward Moya, Senior Market Analyst OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular