Net Buy-Sell

Transaksi Rekor Lagi Rp 31 T, Asing Beli BBRI-TLKM, Jual EXCL

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Jumat, 01/10/2021 17:25 WIB
Foto: Dok: Telkom

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Jumat (1/10/2021), mengikuti pelemahan bursa Asia pada hari ini, padahal kemarin melesat di atas 2%.

Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup merosot 0,92% ke level 6.228,84. Pelemahan IHSG terjadi karena adanya aksi jual investor (profit taking) setelah terjadi penguatan indeks dalam dua hari terakhir.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali melonjak hingga mencapai Rp 31,4 triliun. Sebanyak 203 saham menguat, 303 saham melemah dan 151 lainnya mendatar.


Investor asing kembali melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 1,36 triliun di pasar reguler. Namun di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat melepas saham hingga mencapai Rp 11,9 triliun.

Pada hari ini, asing kembali memborong dua saham berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) hingga lebih dari Rp 100 miliar. Adapun dua saham big cap tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang diborong asing sebesar Rp 686 miliar dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencapai Rp 125 miliar.

Selain memborong banyak dua saham big cap tersebut, asing juga kembali mengoleksi dua saham Grup Astra, yakni induk Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) serta dua saham bank big cap lainnya yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.

Sementara itu dari penjualan bersih, asing tercatat melepas saham emiten energi PT ABM Investama Tbk (ABMM), saham emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL), saham konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Pendorong besarnya transaksi hari ini adalah adanya transaksi negosiasi di saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang mencapai Rp 16 triliun sendiri.

IHSG sudah menguat dua hari terakhir dengan apresiasi sebesar 0,81% pada 29 September 2021 dan 2,02% kemarin.

Lari IHSG yang terlalu kencang dalam dua hari terakhir juga menimbulkan risiko adanya aksi profit taking yang bisa membuat IHSG ambles.

Sementara itu dari dalam negeri, ada dua rilis data ekonomi penting hari ini. Pertama adalah data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada indeks manajer pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) manufaktur RI periode September 2021 yang tercatat naik menjadi 52,2.

Indeks PMI manufaktur menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di dalam negeri mulai ekspansif seiring dengan pelonggaran yang diterapkan pemerintah di berbagai wilayah.

Sedangkan rilis data ekonomi kedua adalah inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadinya deflasi sebesar 0,04% secara bulanan (month-on-month/mom) di bulan September. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, inflasi RI tercatat masih naik sebesar 1,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dividen Besar & Aksi Buyback, Saham TLKM Bakal Tembus 3.100?