Investor Ambil Untung, 8 Saham Ini Drop & Bikin IHSG Merah

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Jumat, 01/10/2021 09:54 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah amblesnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terdapat saham-saham big cap (berkapitalisasi pasar/market cap di atas Rp 100 triliun) yang juga terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Jumat (1/10/2021).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.32 WIB, IHSG melemah 0,56% ke posisi 6.251,83 dengan nilai transaksi jumbo Rp 20,13 triliun dan volume perdagangan 6,36 miliar saham.

Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 316,99 miliar di pasar reguler dan jual bersih dengan nilai besar Rp 12,19 triliun di pasar negosiasi dan pasar tunai pagi ini.


Setali tiga uang, indeks saham unggulan (blue chip) LQ45 juga merosot 0,73% ke 888,19.

Berikut daftar pelemahan saham big cap pagi ini.

  1. Bank Central Asia (BBCA), saham -2,57%, ke Rp 34.100/saham

  2. Chandra Asri Petrochemical (TPIA), -2,43%, ke Rp 7.025/saham

  3. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), -1,46%, ke Rp 1.015/saham

  4. Astra International (ASII), -0,91%, ke Rp 5.450/saham

  5. Telkom Indonesia (TLKM), -0,54%, ke Rp 3.670/saham

  6. Bank Negara Indonesia (BBNI), -0,47%, ke Rp 5.350/saham

  7. Bank Mandiri (BMRI), -0,41%, ke Rp 6.125/saham

  8. Bank Jago (ARTO), -0,17%, ke Rp 15.075/saham

Menurut data di atas, saham BBCA, yang memiliki market cap terbesar di bursa, ambles 2,57% ke Rp 34.100/saham, setelah menguat selama 2 hari beruntun. Di tengah pelemahan ini, asing masuk dengan nilai beli bersih di pasar reguler Rp 35,45 miliar.

Dalam sepekan, saham BBCA naik 3,49%, sementara, dalam sebulan terkerek 3,18%.

Kabar terbaru, BCA yang resmi akan melakukan aksi korporasi pemecahan saham yang beredar (stock split). Aksi korporasi tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan, Kamis (23/9/2021).

RUPSLB tersebut memberikan persetujuan atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1: 5 (1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5.

Di bawah BBCA ada saham emiten petrokimia TPIA yang turun 2,43% ke Rp 7.025/saham, setelah naik 2,13% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan saham TPIA turun 2,08%, sementara dalam sebulan ambles 6,62%.

Ketiga, saham produsen rokok HMSP pun melorot 1,46% ke Rp 1.015/saham, setelah menguat selama 3 hari beruntun. Dalam sepekan saham HMSP naik 4,10%.

Kemudian, saham raksasa otomotif ASII yang terkoreksi 0,91%, setelah melonjak dalam 2 hari belakangan. Dalam seminggu saham ASII menguat 5,83%, sementara dalam sebulan naik 1,87%.

Kabar teranyar, ASII bakal membagikan dividen interim kepada pemegang sahamnya senilai Rp 1,82 triliun. Masing-masing pemegang saham akan menerima senilai Rp 45/saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, rencana pembayaran dividen ini telah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris pada 27 September 2021 lalu.

Cum dividen untuk pasar reguler dan negosiasi akan jarih pada 7 Oktober 2021 nanti. Sedangkan untuk pasar tunai akan jatuh pada 12 Oktober 2021.

Sementara, recording date untuk pemegang saham yang akan mendapatkan dividen akan jatuh pada 29 Oktober 2021.

Selain saham big cap, indeks saham sektoral BEI pun mayoritas ambles. Dari 11 indeks sektoral, hanya dua yang berhasil naik, yakni indeks properti (IDXPROPERT) yang naik tipis 0,01% dan indeks energi (IDXENERGY) yang naik 0,14%. Sementara indeks sektor siklikal (IDXCYCLIC) menjadi yang paling ambles, yakni 1,51%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat