Cucok Meong, Asing Borong BBCA & UNTR, IHSG Melesat!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berakhir finis di zona hijau untuk perdagangan hari ini, Rabu (29/9/2021).
Pada penutupan perdagangan, indeks naik 0,81 % ke 6.162,55. Data perdagangan mencatat ada 262 saham menguat, 270 melemah dan sisanya 125 stagnan.
Nilai transaksi untuk hari ini mencapai Rp 13,96 triliun. Asing pun mencatatkan net buy sebesar Rp 682,76 miliar di pasar reguler.
Saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT United Tractor Tbk (UNTR) dengan nilai beli bersih masing-masing sebesar Rp 290,7 miliar dan Rp 108,5 miliar.
Di saat IHSG finis di zona hijau, dua saham yang banyak dilego asing adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan nilai net sell masing-masing Rp 67,6 miliar dan Rp 28,7 miliar.
Penguatan IHSG ini terjadi kendati bursa saham New York 'kebakaran' semalam. IHSG masih mampu finish di zona hijau setelah bergerak bak roller coaster sejak awal perdagangan dibuka.
Bursa saham AS (Wall Street) yang babak belur dini hari tadi disebabkan oleh kenaikan yield treasury AS. Yield Treasury AS tenor 10 tahun kemarin kembali menanjak 5,55 basis poin ke 1.5461, dan mencapai level tertinggi sejak pertengahan Juni lalu.
"Pasar perlahan tapi pasti melihat realita yield Treasury saat ini jauh lebih rendah dari fundamentalnya. Kebijakan The Fed sedang bergeser, para investor juga merubah posisi mereka, sekaligus, seperti yang cenderung kita lakukan," kata Kathy Jones, kepala strategi aset tetap di Schwab Center for Financial Research, sebagaimana dilansirCNBC International.
Masalah politik klasik di AS, batas utang, juga membebani sentimen pelaku pasar. Amerika Serikat masih terancam mengalami shutdown. Kongres AS harus menyetujui Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) pada Jumat mendatang untuk menghindarishutdown.
Selain itu, Menteri Keuangan Janet Yellen juga mengatakan Kongres AS harus menyetujui kenaikan batas utang pada 18 Oktober agar Amerika Serikat terhindar dari gagal bayar (default).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)