Investime

Saham Lagi Sepi, Mending Trading Jangka Panjang atau Pendek?

Market - Ferry Sandi, CNBC Indonesia
06 May 2021 12:45
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terpantau sepi dalam beberapa waktu terakhir, penyebabnya karena ada dorongan sejumlah sentimen negatif.

Misalnya saja adanya perpindahan investor ke mata uang crypto sampai terkait kekhawatiran kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).

Kondisi ini membuat trader seperti kurang bergairah, namun bukan berarti tidak ada peluang meraup keuntungan. Setidaknya trader memiliki dua opsi, yaitu trading jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu, mana yang lebih baik?

"Sebenarnya ada dua sisi, baik trading jangka pendek maupun trading jangka panjang. Saat ini dengan IHSG sideways, trading jangka pendek menarik," kata Analis PT Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony dalam Investime, dikutip Kamis (6/5/21).

Meski begitu, ada yang harus tetap diwaspadai. Untuk trading dengan jangka waktu lebih panjang bukan berarti tidak menarik. Banyaknya perusahaan yang melakukan aksi korporasi seperti merger, hingga akuisisiĀ cukup menarik untuk diperhatikan.

"Aksi korporasi butuh waktu ngga singkat, tapi butuh waktu cukup panjang. Tapi dengan ikut proses corporate action, kita bisa dapat chance saham yang cukup tinggi. Misal yang bagus seperti company tech, sawit dengan CPO yang harganya cenderung mengalami peningkatan, sehingga membuat trader investor pilih jangka pendek maupun panjang," ujar Chris.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Airlangga: IHSG Lebih Hebat dari Indeks Thailand & Vietnam


(yun/yun)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading