Gainers-Losers Sesi I

Emiten Batu Bara & PURA Jawara, Saham RUNS-ARKA Nyungsep!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
28 September 2021 12:38
Labourers load coal on trucks at Bari Brahamina in Jammu May 20, 2010. REUTERS/Mukesh Gupta/Files
Foto: REUTERS/Mukesh Gupta/Files

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten yang bergerak di bidang jasa pengangkutan dan transportasi PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) dan saham-saham batu bara, seperti PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Selasa (28/9/2021).

Sementara, saham emiten pendatang baru yang bergerak di bidang penyedia solusi software ERP (Enterprise Resource Planning) PT Global Sukses Teknologi Tbk (RUNS) dan emiten manufaktur dan fabrikasi komponen alat-alat berat PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) harus rela menjadi saham 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada siang ini. IHSG turun tipis 0,04% ke posisi 6.119,901 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (28/9).

Menurut data BEI, ada 193 saham naik, 295 saham merosot dan 162 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,41 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,63 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 137,60 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 189,88 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (28/9).

Top Gainers

  1. Putra Rajawali Kencana (PURA), saham +31,34%, ke Rp 88, transaksi Rp 139,6 M

  2. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +28,26%, ke Rp 118, transaksi Rp 111,1 M

  3. Perdana Karya Perkasa (PKPK), +22,76%, ke Rp 178, transaksi Rp 85,4 M

  4. Indika Energy (INDY), +22,62%, ke Rp 1.870, transaksi Rp 269,2 M

  5. Adaro Energy (ADRO), +13,91%, ke Rp 1.720, transaksi Rp 528,3 M

Top Losers

  1. Global Sukses Solusi (RUNS), saham -6,88%, ke Rp 745, transaksi Rp 16,1 M

  2. Arkha Jayanti Persada (ARKA), -6,86%, ke Rp 95, transaksi Rp 12,1 M

  3. Yelooo Integra Datanet (YELO), -6,86%, ke Rp 380, transaksi Rp 11,1 M

  4. Sunindo Adipersada (TOYS), -6,36%, ke Rp 206, transaksi Rp 10,2 M

  5. Sriwahana Adityakarta (SWAT), -6,25%, ke Rp 135, transaksi Rp 6,6 M

Saham PURA memimpin top gainers dengan melonjak 31,34% ke Rp 88/saham dengan nilai transaksi Rp 139,6 miliar.

Kenaikan saham PURA hari ini terjadi seiring pemilik Pesantren Daarul Qur'an dan Grup Paytren ustaz Yusuf Mansur menyebut kode saham PURA dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, Senin kemarin (27/9).

Kemarin, saham PURA melejit 34,00% ke Rp 67/saham dan menjadi top gainers di bursa.

Saham ini terakhir bergerak pada 1 Juli lalu, ketika merosot dari Rp 51/saham ke level gocap atau Rp 50/saham. Setelah sempat menyentuh harga Rp 146/saham pada awal Juli 2021 saham PURA memang cenderung anjlok hingga ke level terendah.

Sementara, 4 saham batu bara bercokol di daftar 5 besar top gainers. Saham BOSS melonjak 28,26% ke Rp 118/saham, melanjutkan kenaikan pada 2 hari sebelumnya. Kemudian, saham PKPK melejit 22,76%, usai melesat 4 hari beruntun.

Tidak ketinggalan, saham INDY dan ADRO juga masing-masing terkerek 22,62% dan 13,91% hingga siang ini.

Khusus ADRO, Adaro berencana melakukan buyback saham perseroan sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun. Perseroan akan menggunakan dana dari kas internal untuk pembelian kembali saham ini.

Kenaikan saham-saham batu bara terjadi seiring harga komoditas batu bara yang kembali memecahkan rekor tertinggi.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 202,95/ton. Melonjak 6,2% dari posisi akhir pekan lalu sekaligus menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.

Batu bara benar-benar membara tahun ini. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga komoditas ini melejit 154.35% secara point-to-point.

Berbeda nasib, saham RUNS anjlok 6,88%, melanjutkan koreksi 4,19% pada perdagangan kemarin. Pelemahan tersebut membuat reli kenaikan 13 hari beruntun atau sejak debut RUNS pada 8 September lalu terhenti.

Bersama RUNS, saham ARKA ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,86%, usai ambles lebih dari 6% pada 2 hari sebelumnya. Sebelumnya, saham ARKA mencatatkan kenaikan selama 4 hari beruntun atau selama 20-23 September 2021.

Saham ini tiba-tiba bangkit pada Rabu (15/9) dua pekan lalu setelah tidak bergerak selama lebih dari 5 bulan.

Saham ARKA terakhir kali bergerak pada 30 Maret 2021 ketika naik ke 2,00% ke Rp 51/saham, kemudian sehari setelahnya turun 1,96% ke level gocap alias Rp 50/saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular