
Joss! Investasi Rp 100 Juta di Saham Ini, Cuan Bisa Miliaran!

Kembali ke riset Syailendra, analis Syailendra menyebutkan, kinerja ciamik saham new economy tersebut terutama ditopang oleh perusahaan yang diakuisisi oleh grup teknologi atau pun dengan existing eksposur ke bisnis digital,"
Selain itu, perusahaan besar berbasis teknologi di Indonesia masih memperluas segmen bisnisnya secara organik. Hal in seiring dengan peluang disrupsi bisnis digital yang masih besar di Indonesia.
![]() Syailendra Market Insight periode 24 September 2021 |
Tak hanya itu, akuisisi perusahaan publik oleh perusahaan besar berbasis teknologi dan pertumbuhan pendapatan yang tinggi menjadi peluang investasi bagi investor.
"Sentimen dan ekspektasi pertumbuhan tinggi yang berlanjut dapat menjadi pendorong bagi kinerja harga saham perusahaan perusahaan dengan salah satu kriteria tersebut," tulis Syailendra, dikutip Senin (27/9).
![]() Syailendra Market Insight periode 24 September 2021 |
Seperti diketahui, rencana ekspansi perusahaan teknologi di Tanah Air kian semarak. Baru-baru ini misalnya, Grup Djarum, melalui Blibli.com mengakuisisi perusahaan ritel pengelola Ranch Market yang dikelola PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC). Blibli berencana mengakuisisi 797,9 juta saham atau setara 51% kepemilikan atas RANC dari sejumlah pihak.
Sementara itu, emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga membuka peluang kolaborasi dengan Grup Salim. Manajemen BUKA menyebut sudah ada pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana kerja sama tersebut.
![]() Syailendra Market Insight periode 24 September 2021 |
Direktur Bukalapak, Teddy Utomo mengungkapkan, saat ini, Grup Emtek belakangan melakukan kerja sama dengan Anthoni Salim Grup terkait ekosistem digital. "Memang kita bahas beberapa hal dengan Salim Group dan Salim Group is a very friendly partie with us," kata Teddy Utomo dalam pernyataanya di Instragram EM Trade, Kamis (23/9/2021).
Sedangkan, perusahaan entitas hasil merger Gojek dengan Tokopedia, GoTo, juga dikabarkan berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di bursa saham domestik.
GoTo dikabarkan akan menunda rencana penawaran umum perdana saham menjadi tahun 2022 sembari menanti selesainya aturan mengenai kebijakan dual class of shares dan klasifikasi saham dengan hak suara multipel atau multiple voting share (MVS) dan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
