Obsesi Xi Jinping 'Buang' Batu Bara, Ada Apa dengan China?
Jakarta, CNBC Indonesia - Komoditas tambang batu bara tampaknya memiliki masa depan yang semakin suram. Banyak negara yang mulai meninggalkannya termasuk juga China.
Di hadapan Majelis Umum PBB pada Selasa (22/09/2021) malam waktu New York, AS, Presiden China Xi Jinping menyampaikan pengumuman yang menghantam industri fosil, khususnya batu bara.
Dia yang juga menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis China itu membuat komitmen baru terkait kebijakan iklim. Xi menegaskan jika China tidak akan lagi membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di luar negeri.
China sebelumnya berinvestasi pada proyek PLTU di beberapa negara berkembang, salah satunya Indonesia. Menurutnya China juga akan mempercepat upaya untuk menjadi "neutral karbon" di 2060.
"Kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan ini," ujarnya dalam pidato yang direkam sebelumnya dikutip dari AFP.
Semenjak Mantan Presiden AS Donald Trump memutuskan keluar dari Perjanjian Paris, China mulai mengambil peran signifikan dalam upaya masyarakat dunia meredam pemanasan Global.
Sehingga keputusan yang diambil ini sejalan dengan ambisi China memimpin upaya adopsi energi terbarukan. Joe Biden, pengganti Trump, telah membalikkan keputusan Trump dan kembali bergabung, namun dominasi China belum bisa diruntuhkan.
Kebijakan baru Xi Jinping dan pemerintah China tersebut tentu mendapat dukungan dari berbagai negara dan menumbuhkan optimisme masyarakat dunia.
Pada Juni 2021, International Renewable Energy Agency (IRENA) telah menandatangani nota kesepakatan baru dengan Kementerian Ekologi dan Lingkungan China untuk mempromosikan netralitas karbon melalui energi terbarukan.
Kerja sama ini akan memusatkan percepatan pengembangan energi terbarukan yang memungkinkan janji China untuk mencapai puncak emisi karbon sebelum tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060.
"China adalah mitra dekat dalam mempercepat transisi energi terbarukan secara nasional dan juga di seluruh dunia", kata Francesco La Camera, Direktur Jenderal IRENA, dalam keterangan resmi.
China menjadi pemimpin dalam pemanfaatan energi terbarukan global. Di tahun 2020 dengan hampir 85 GW, China mewakili lebih dari 40% dari total sebaran energi terbarukan global. Saat ini, Cina menyumbang hampir sepertiga dari kapasitas energi terbarukan yang terpasang di seluruh dunia.
Lebih Ekstrem, Perbankan Global Tak Mau Lagi Danai Energi Fosil
(hps/hps)