Kurs Dolar Singapura "Dimakan" Corona yang Makin Menggila

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 24/09/2021 10:22 WIB
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs dolar Singapura baru saja bangkit melawan rupiah Kamis kemarin, tetapi pada perdagangan hari ini, Jumat (24/9) kembali melemah. Kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Singapura yang terus menanjak hingga mencatat rekor tertinggi selama pandemi membuat mata uangnya tertekan.

Melansir data Refinitiv, pagi ini dolar Singapura melemah 0,2% ke Rp 10.532,55/SG$. Sebelumnya di pekan ini, Mata Uang Negeri Merlion ini bahkan menyentuh level terendah dalam 7 bulan terakhir. Jika dilihat dalam satu bulan terakhir, dolar Singapura sudah merosot nyaris 2% melawan rupiah.

Kasus Covid-19 di Singapura sedang terus menanjak, sementara di Indonesia sudah sukses diredam.


Penambahan kasus Covid-19 di Singapura kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Kemarin pemerintah Singapura melaporkan ada penambahan 1.504 kasus baru, memecahkan rekor yang dicatat sehari sebelumnya 1.457 orang.

Kenaikan kasus di Singapura terjadi meski lebih dari 80% warganya sudah mendapat vaksinasi penuh. Meski demikian, berkat vaksinasi tersebut, sebanyak 98% dari kasus positif tersebut merupakan kasus tanpa gejala, atau pun dengan gejala ringan.

Meski demikian, tren kenaikan kasus tersebut tetap menjadi perhatiian. Apalagi dengan laju penambahan saat ini, di awal Oktober Singapura diperkirakan akan mencapai 2.000 kasus per hari.

"Segera, kita akan mencapai 1.000 kasus baru sehari, dan dalam waktu beberapa minggu, kita mungkin akan mencapai 2.000 kasus baru sehari," kata Menteri Keuangan, Lawrence Wong.

Hal ini pun juga telah mengancam kapasitas ICU. Pemerintah sejauh ini masih akan memantau perkembangan hingga menyiapkan rencana lanjutan jika lonjakan infeksi membuat kapasitas ICU jebol.

"Satu hingga dua minggu mendatang akan sangat penting karena kami memantau lintasan infeksi dan situasi rumah sakit atau ICU kami secara keseluruhan," ujar pria yang mengepalai satuan tugas multi-kementerian Covid-19 itu.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Belum Menguat Seperti Mata Uang Lain, Ini Kata Ekonom