
Xi Jinping Dicuekin, Harga Batu Bara Rekor Dekati US$190/Ton!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara naik lagi, Kini harga si batu hitam mencoba menyentuh titik US$ 190/ton.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 189,3/ton. Melesat 3,58% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Batu bara tidak gentar meski ada 'gertakan' dari China. Dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Presiden China Xi Jinping menegaskan komitmen negaranya untuk menuju karbon netral pada 2060.
"Kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan ini," tegasnya, seperti dikutip dari AFP.
Untuk mencapai netral karbon pada 2060, Xi mengungkapkan China tidak akan mendanai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru di luar negeri. PLTU adalah pembangkit yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi primer.
Namun target Xi memang bertahap, tidak bisa ujug-ujug. Sebab, saat ini China adalah konsumen batu bara terbesar di planet bumi.
Pada 2019, konsumsi batu bara di Negeri Tirai Bambu mencapai 4,36 miliar ton. Amerika Serikat (AS) di posisi kedua 'cuma' 924,44 juta ton.
