Dow Futures Menguat, setelah Krisis Evergrande Memudar

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 September 2021 19:06
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis (23/9/2021), setelah krisis Evergrande Group di China mereda sementara bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih tetap dovish.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melompat 213 poin (+0,6%) dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak bertambah sebesar 0,6%.

Saham yang terkait dengan pemulihan ekonomi global menguat di sesi pra-pembukaan. Saham Freeport-McMoRan lompat 2%. Las Vegas Sands, yang memiliki eksposur China, melompat 1,7%. Saham Caterpillar juga melompat 1%.

Indeks Hang Seng Hong Kong berbalik menguat lebih dari 1% dari koreksi pekan ini. Saham Evergrande Group melesat lebih dari 17% setelah berkomitmen membayar kewajiban utangnya kepada para pemegang obligasi lokal.

Namun, investor global masih menunggu apakah perseroan akan membayar bunga obligasi, senilai US$ 83 juta yang akan jatuh tempo pada Kamis. Pemerintah China menegaskan Evergrande untuk menghindari gagal bayar (default) obligasi berbasis dolar AS.

Secara bersamaan, Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah China sudah bersiap menyikapi "kemungkinan badai" jika Evergrande gagal. Bursa saham menguat setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di level sekarang.

Dow Jones lompat 340 poin (+1%) kemarin, menjadi reli harian pertama dalam 5 hari terakhir, dan juga yang tertinggi sejak 20 Juli. Indeks S&P melompat 0,95%, yang juga menghentikan koreksi 4 hari, menjadi yang terbaik sejak 23 Juli. Nasdaq lompat 1,02%, sedangkan Russell 2000 lompat 1,48%.

"Jika kemajuan terus terjadi seperti yang diharapkan, Komite menilai laju pembelian aset yang moderat mungkin bisa dijalankan," tutur The Fed usai rapat kemarin. Bank sentral terkuat di dunia ini telah membeli aset obligasi dari pasar senilai US$ 120 miliar per bulan.

Pada hari ini, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis klaim tunjangan pengangguran awal, sementara beberapa perusahaan akan merilis kinerja keuangannya per kuartal III-2021. Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur dan jasa juga akan dirilis.

"The Fed mengirim nada positif, mengakui bahwa ekonomi cukup kuat untuk berdiri di atas kakinya sendiri dan bank sentral bisa mulai mengurangi stimulus moneter yang telah diberikan sejak awal krisis Covid," tutur Chris Zaccarelli, Direktur Investasi Independent Advisor Alliance, seperti dikutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Pajak Biden Perberat Pergerakan Dow Futures dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular