
Akhir Tahun Ngeri Bagi RI, Ada Tapering & Corona Gelombang 3

Di negara-negara dengan vaksinasi tinggi, serangan virus corona masih terjadi bahkan menginfeksi dengan cepat dan cukup tinggi. Sebut saja Amerika Serikat, Inggris, kemudian yang terdekat Singapura yang kemarin mencatat penambahan kasus sebanyak 1.457 orang, tertinggi selama pandemi melanda. Padahal, lebih dari 80% warga Singapura sudah mendapat vaksinasi penuh.
Sehingga vaksinasi bukan jaminan virus corona akan lenyap dari muka bumi ini. Hanya saja, ketika vaksinasi sudah dilakukan, pasien yang bergejala berat menjadi berkurang, sehingga tidak perlu lagi ke rumah sakit. Singapura melaporkan sebanyak 98% dari warganya yang terinfeksi Covid-19 dengan tanpa gejala atau dengan gejala ringan.
Lonjakan kasus meski vaksinasi sudah masif membuat banyak negara menyiapkan rencana hidup berdampingan dengan virus corona.
Kasus penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia sudah berhasil ditekan setelah melonjak beberapa bulan terakhir. Tetapi pemerintah sudah memprediksi akan adanya serangan gelombang ketiga di akhir tahun nanti.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan ini berdasarkan pengalaman. Menurutnya gelombang ketiga bisa terjadi tiga bulan ke depan saat libur Natal dan Tahun Baru.
"Artinya potensi kenaikan kasus meningkat. Dengan pembelajaran gelombang 1 dan 2, harus semakin tangguh," katanya di Jakarta, Selasa (21/9/2021).
Dia tak menampik jika mobilitas penduduk dan aktivitas masyarakat menjadi penyumbang lonjakan kasus. Adapun tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menghadapi kondisi ideal, hingga RI dan dunia terbebas dari pandemi dan menjadi endemi.
"Lonjakan kasus kedua pada Juli memberikan banyak pelajaran. Penanganan lebih mahal, lama dan memakan korban. Upaya terbaik adalah melanggengkan penurunan kasus dengan protokol kesehatan sedikitpun tidak lengah," katanya.
Sebagaimana diketahui, lonjakan kasus pertama kalinya (first wave) terjadi pada Januari 2021 setelah Libur Natal dan tahun Baru 2020. Selanjutnya, lonjakan kasus kedua terjadi pada Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]