Batu Bara Rekor Lagi! Padahal Mau 'Dihajar' Xi Jinping...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 September 2021 08:14
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain itu, ada alasan lain yang membuat batu bara sulit ditinggalkan, setidaknya dalam waktu dekat. Sebagai sumber energi primer untuk pembangkit listrik, batu bara masih lebih ekonomis dibandingkan sumber lainnya.

'Pesaing' terdekat batu bara adalah gas alam. Masalahnya, sekarang harga gas pun mahal, naik terus.

Pada Kamis (23/9/2021) pukul 07:57 WIB, harga gas di Henry Hub (Oklahoma, AS) tercatat US$ 4,77/MMBtu. Secara ytd, harga gas alam melonjak 88,14%.

Saat harga gas mahal, biaya pembangkitan listrik dengan energi primer itu jadi ikut menanjak. Di Eropa, misalnya, biaya pembangkitan listrik dengan batu bara adalah EUR 61,58/MWh per 14 September 2021. Sementara biaya pembangkitan listrik dengan batu bara adalah EUR 44,41/MWh.

"Kenaikan harga gas membuat batu bara menjadi kompetitif sehingga meningkatkan permintaan batu bara. Melihat harga kontrak forwards, sepertinya situasi ini masih akan bertahan setidaknya sampai awal 2022," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular