
Mau Caplok SUPR, Emiten Menara Grup Djarum Ngutang Rp 14 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mendapatkan pinjaman dari sejumlah perbankan melalui dua entitas usahanya yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa ini (21/9/2021), nilai fasilitas perbankan dari tujuh perbankan ini mencapai Rp 14 triliun.
Sekretaris Perusahaan TOWR Irfan Ghazali mengatakan pinjaman tersebut merupakan transaksi yang terpisah dan tidak berhubungan satu sama lain.
Namun demikian, katanya, mengingat transaksi-transaksi tersebut adalah jenis transaksi yang sejenis dan seluruh pinjaman diberikan kepada Protelindo, maka keterbukaan informasi dilakukan dalam satu keterbukaan," kata Irfan dalam keterbukaan resmi, Selasa (21/9/2021).
Protelindo adalah anak usaha Sarana Menara dengan kepemilikan 99,99% saham, sementara Iforte adalah anak usaha dari Protelindo dengan kepemilikan saham 99,99%.
Dalam keterangannya, perbankan yang telah menandatangani fasilitas kredit ke Protelindo dengan total fasilitas Rp 14 triliun adalah
1. PT Bank BTPN Tbk (BTPN) Rp 2 triliun
2. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Rp 1 triliun
3. PT Bank HSBC Indonesia Rp 1 triliun
4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 2 triliun
5. PT Bank Mizuho Indonesia Rp 2 triliun
6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp 3 triliun
7. MUFG Bank Ltd. cabang Jakarta Rp 3 triliun.
Irfan mengatakan pinjaman tersebut sesuai dengan peruntukannya akan digunakan oleh Protelindo untuk membiayai kebutuhan umum perusahaan termasuk juga untuk membiayai potensi akuisisi oleh Protelindo.
Sebagai informasi, TOWR berencana mencaplok dan mengambilalih saham mayoritas emiten menara PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang dilakukan lewat Protelindo.
Pembelian ini mewakili sekurang-kurangnya 90% dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam SUPR melalui pengambilalihan saham SUPR yang dimiliki oleh 14 perusahaan berikut:
1. PT Kharisma Indah Ekaprima;
2. Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited;
3. Pioneering Networks Investments;
4. Fajarindo Nusantara Holdings;
5. Perdana Indonesia Holdings;
6. Uniperkasa Indonesia Investments;
7. Nusantara Connectivity Ventures;
8. Puncak Pratama Holdings Limited;
9. Clearwater Insight Investments;
10. Tumbuh Abadi Holdings Limited;
11. Sentral Nusantara Holdings Limited;
12. Great Archipelago Capital;
13. Evergreen Digital Capital; dan
14. Towering Heights Investments Limited;
"Rencana pengambilalihan saham tersebut telah dilakukan melalui proses tender/lelang, di mana Protelindo turut berpartisipasi pelaksanaan tender/lelang yang dimaksud. Setelah proses tender/lelang selama kurang lebih 4 bulan, anak perusahaan TOWR tersebut diputuskan sebagai pemenang tender/lelang (preferred bidder)," tulis manajemen TOWR.
Protelindo dan 14 perusahaan yang menjual sahamnya telah menandatangani sale and purchase agreement (Perjanjian Jual Beli/PJB) pada tanggal 4 September 2021.
Solusi Tunas Pratama merupakan emiten yang bergerak dalam bidang operasi dan penyewaan menara base transceiver station (BTS) atau menara telekomunikasi lainnya yang terkait.Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Maret 2008 dan resmi melantai di bursa pada 2011.
Fasilitas BCA-Maybank
Dalam keterbukaan informasi di tanggal yang sama, 20 September, Irfan mengatakan TOWR juga melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas perubahan kesembilan antara Proteindo, Iforte, dan PT Komet Infra Nusantara, dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dari Rp 500 miliar menjadi senilai Rp 2 triliun.
"Perjanjian perubahan kesembilan ini merupakan perubahan atas fasilitas kredit berdasarkan Rp 500 miliar revolving loan facility agreement tertanggal 21 Desember 2016, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir 11 Mei 2021," kata Irfan.
Selain itu, TOWR juga meneken perjanjian perubahan fasilitas bergulir antara Protelindo dan Iforte dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) pada 16 September 2021.
Dalam perjanjian, Protelindo menambah fasilitas Bank Danamon menjadi Rp 2 triliun dari Rp 1 triliun, sementara dengan Maybank menjadi Rp 1 triliun dari sebelumnya Rp 500 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Usaha Emiten Grup Djarum Dapat Kredit Rp 2,4 T dari Bank BUMN
