Genap 26 Tahun, Widodo Makmur Perkasa Makin Ekspansif

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini genap PT Widodo Makmur Perkasa berdiri selama 26 tahun. Perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods dan komoditas pertanian ini dalam proses untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang direncanakan akan terlaksana pada November mendatang. Dengan jumlah perolehan modal dari IPO yang di targetkan mencapai Rp 5,5 triliun diharapkan akan menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan.
CEO & Founder Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana, mengatakan IPO ini merupakan salah satu rangkaian dari rencana pengembangan jangka panjang Perusahaan hingga lima tahun ke depan. Terutama pengembangan fasilitas produksi.
"Tahun ini pertumbuhan direncanakan naik 300% atau di atas Rp 7 triliun, sementara di tahun depan kami targetkan pertumbuhan tumbuh di atas 100%, didorong dari beberapa faktor, antara lain peningkatan kapasitas produksi kami, peningkatan harga jual produk, yang akan menghadirkan peningkatan pendapatan perusahaan. Maka dari itu pendanaan jangka pendek yang akan kami dapat dari IPO November ini akan meningkatkan fleksibilitas kami dalam merealisasikan rencana ekspansi," jelasnya kepada CNBC Indonesia saat dikunjungi di kantornya, Senin (20/9/2021).
Tumiyana juga menjelaskan target belanja modal yang akan dikeluarkan sampai lima tahun mendatang mencapai Rp 11 triliun, dimana tahun ini dianggarkan sebesar Rp 1,2 triliun dan tahun 2022 sebesar Rp 1,9 triliun.
Sebagian besar dari dana yang didapatkan akan dialokasikan untuk peningkatan utilitas dan pengembangan fasilitas produksi Perusahaan. Selain itu, dana yang didapat juga akan dialokasikan untuk pengembangan perkebunan jagung serta pengembangan infrastruktur aliran listrik tenaga surya yang akan menghadirkan efisiensi biaya produksi bagi Perusahaan.
"Sehingga nanti akan menjadi integrated consumer goods and agricultural Commodities yang sudah terdesain, dan kita akan leading player di sektor ini," jelasnya.
Tumiyana meyakini rendahnya biaya produksi akan membuat produk dari Widodo Makmur Perkasa akan mampu bersaing dengan produk internasional. Sehingga bisa memperbesar pasarnya ke luar negeri.
"Ekspor itu tidak susah, kembali lagi ke strategi korporasinya, kalau cost produksinya efisien mau ekspor kemana saja bisa, kalau tidak efisien akan sulit berkompetisi dengan kompetitor internasional," jelasnya.
Widodo Makmur Perkasa juga berencana melakukan ekspor pada produk unggasnya, namun sampai saat ini masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukanya. Tapi menurut Tumiyana semua persiapan sudah dilakukan seperti persiapan fasilitas produksi standar internasional di Wonogiri dan berbagai sertifkasi seperti Halal dan sertifikasi bebas Avian Influenza.
"Semua tinggal menunggu waktu, itu pilihan mana yang menguntungkan akan kita lakukan," katanya.
Untuk diketahui, Dilansir dari website resminya, perusahaan ini berdiri dengan cikal bakal sebuah koperasi pada 1995 di Klaten dengan bisnis Cattle Fattening. Kemudian perusahaan ini berkembang dan mulai melakukan impor sapi dari Australia.
Hingga saat ini perusahaan telah memiliki setidaknya lima lini bisnis yang dijalankan melalui anak usahanya. Anak usaha tersebut antara lain livestock, meat processing yang berfokus pada distribusi daging dan produk olahan, poultry yang terintegrasi secara vertikal mulai dari proses breeding dan penetasan, produksi pakan ayam ,commercial farm, dan Rumah Potong Hewan Unggas, Commodity sebagai internal support bahan dasar pangan ternak dan produksi beras premium, serta terakhir Construction & Energy sebagai internal support pembangunan dan aplikasi infrastruktur energi terbarukan di seluruh fasilitas produksi Grup.
Pada 2 Februari silam, salah satu anak usaha Widodo Makmur Perkasa yakni PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) telah berhasil tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimana WMUU melepas sebanyak 15% saham ke publik.
[Gambas:Video CNBC]
Bos Widodo Makmur: Tahun Ini Pendapatan Tumbuh 300%
(dob/dob)