Harga Nikel Ambles Gegara RI, Saham ANTM-INCO dkk Nyungsep!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Senin, 20/09/2021 13:50 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham emiten nikel melemah pada perdagangan sesi I, hari ini, Senin (20/9/2021), di tengah amblesnya harga nikel hingga lebih dari 1% pagi ini.

Berikut pergerakan saham nikel, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), penutupan sesi I.

  1. Pelat Timah Nusantara (NIKL), saham -2,25%, ke Rp 1.085/saham


  2. Aneka Tambang (ANTM), -2,50%, ke Rp 2.340/saham

  3. Harum Energy (HRUM), -2,31%, ke Rp 5.275/saham

  4. Timah (TINS), -1,68%, ke Rp 1.460/saham

  5. PAM Mineral (NICL), -1,12%, ke Rp 88/saham

  6. Vale Indonesia (INCO), -0,62%, ke Rp 4.820/saham

Menurut data di atas, saham NIKL ambles sebesar 2,25% ke Rp 1.085/saham. Dalam sepekan saham ini masih naik 1,88%, sementara dalam sebulan menguat 4,33%.

Saham emiten pelat merah ANTM tergerus paling dalam ,25%, melanjutkan pelemahan 2 hari sebelumnya. Dalam sepekan saham ANTM ambles 7,14%, sementara dalam sebulan naik 2,18%.

Sebelumnya, harga nikel dunia ambles satu persen pada perdagangan awal pekan. Aksi ambil untung investor dan kecemasan permintaan dari China jadi penyebabnya.

Pada Senin (20/9/2021) pukul 09:20 WIB, harga nikel tercatat US$ 19.157,50/ton. Turun 1,20% dibanding posisi akhir pekan kemarin.

Harga nikel dunia sempat mencapai level US$20.000/ton pada perdagangan akhir pekan lalu karena kekhawatiran pasokan nikel dari Indonesia akan terganggu setelah ada wacana pengenaan pajak ekspor nikel.

Kecemasan tersebut timbul setelah Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, mengatakan Indonesia sedang menjajaki kemungkinan mengenakan pajak ekspor atas produk nikel dengan kandungan nikel kurang dari 70% untuk mendorong ekspansi industri pengolahan dalam negeri.

Sementara itu, lesunya aktivitas manufaktur di China yang menurun dikhawatirkan akan berdampak buruk pada permintaan nikel untuk produksi baja tahan karat (stainless steel). Pasalnya China adalah importir nikel terbesar di dunia.

Permintaan yang lesu ini akan menekan harga nikel. Meskipun ada kecemasan berkurangnya pasokan nikel dunia karena pengenaan pajak ekspor nikel di Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kebut Hilirisasi, Sektor Nikel-Timah Kian Bersinar?