Skandal Asabri Rp 23 T, Merembet ke Edward Soeryadjaya

Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 September 2021 08:16
ASABRI
Foto: ASABRI (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Masih melalui B, transaksi ini terjadi pada 2009 saat BCIP pertama kali mencatatkan sahamnya di BEI. Saham ini tercatat pada 11 Desember 2009 dengan harga perdana Rp 110/saham.

Saat itu Grup Milenium memiliki 61% saham BCIP melalui Bumi Citra Investindo, Reksa Dana Millenium Berkembang, Reksa Dana Millenium Equity, Millenium Equity Growth Fund, PT Millenium Danatama Indonesia dan Reksa Dna Millenium Dynamic Equity Fund.

Sedangkan komisaris utama BCIP adalah Tahir Ferdian yang merupakan mertua dari B sehingga saham BCIP dikendalikan oleh B.

B menawarkan saham ini kepada Asabri melalui tersangka Asabri lainnya, yakni IWS, mantan Kepala Divisi Investasi Asabri periode 2012-2017. Dirinya meninggal dunia pada 31 Juli 2021.

Kesepakatan yang dibuat IWS B saat itu adalah Asabri akan membeli saham BCIP dengan catatan apabila mengalami penurunan harga maka B harus membeli kembali saham tersebut atau menggantinya dengan saham yang lebih bagus.

Pembelian saham ini dilakukan pada 2014-2017 yang dilakukan tanpa adanya analisa atas saham BCIP oleh Divisi Investasi Asabri dan dilakukan di pasar negosiasi di harga tinggi.

Kemudian saham ini dijadikan sebagai portofolio langsung dan juga sebagai underying reksa dana atau dijual terlebih dahulu kepada pihak ketiga (Atrium Asia Capital Partners Pte Ltd) kemudian pihak ketiga menjual kembali secara negosiasi kepada reksa dana/manajer investasi yang mengelola investasi Asabri.

Pada 2017, saat saham tersebut mengalami penurunan harga, Asabri memindahkan saham BCIP dari portofolio saham Asabri menjadi underlying Reksa Dana Millenium Balanced Fund dan Reksa Dana MAM Dana Berimbang Syariah dengan menggunakan harga perolehan atau lebih tinggi dari harga perolehan.

(hps/hps)
Next Page
Saham SIAP
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular