Analis Teknikal

Anyep! Laju IHSG Sesi 2 Terancam Ambruk Lagi

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 17/09/2021 12:57 WIB
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,18% ke level 6.098.89 pada sesi I perdagangan Jumat (17/9/2021).

Data perdagangan mencatat sebanyak 182 saham menguat, 287 saham turun dan 177 saham stagnan. Nilai transaksi hingga penutupan sesi I mencapai Rp 6,72 triliun. Asing membukukan jual bersih senilai Rp 111,8 miliar di pasar reguler.

Hingga pukul 12.15 WIB, bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks Nikkei dan Hang Seng naik 0,5% sedangkan Shang Hai Composite dan Strait Times melemah masing-masing 0,89% dan 0,16%.


Bursa Wall Street AS semalam ditutup bervariasi sehingga kurang mampu menjadi katalis positif kuat bagi bursa saham Asia, termasuk IHSG. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing terkoreksi lebih dari 0,15% sementara itu Nasdaq Composite menguat 0,13%.

Sentimen yang mewarnai perdagangan hari ini salah satunya adalah kenaikan indeks dolar AS.

Pertumbuhan penjualan ritel yang mengejutkan memberi gambaran bahwa konsumsi di Negeri Adidaya tetap kuat. Artinya, tekanan inflasi itu nyata dan stabil.

Tekanan inflasi, yang menunjukkan pemulihan ekonomi yang kuat setelah dihantam pandemi virus corona, membuat pasar kembali meyakini bahwa bank sentral AS(The Federal Reserve/The Fed) bisa segera melakukan pengetatan kebijakan atautapering. Ini diawali dengan mengurangi pembelian surat berharga (quantitative easing) yang sekarang bernilai US$ 120 miliar setiap bulannya.

Foto: Analisis Teknikal IHSG Sesi 2 17 September 2021/Tri Putra
Analisis Teknikal IHSG Sesi 2 17 September 2021/Tri Putra

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area support-nya sehingga akan cenderung melanjutkan pelemahan.

Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance yang berada di area 6.113. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.099.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 48,35 dan memang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual. Namun indikator RSI menunjukkan adanya penurunan.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di area support dan indikator RSI yang menurun maka pergerakan IHSG selanjutnya di sesi II masih berpeluang melanjutkan pelemahan.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor