Roundup

Cek 7 Kabar Pasar Sebelum Trading, Ada Puan hingga Garuda!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 September 2021 08:58
Dok.Rukun Raharja

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (16/9/2021) tak ada salahnya untuk menyimak kembali sejumlah peristiwa yang terjadi pada emiten.

CNBC Indonesia telah merangkum tujuh peristiwa emiten yang terjadi pada perdagangan kemarin untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini, Kamis (16/9/2021) dibuka.

1. Grup Astra Resmi Rilis AstraPay, Siap Join ke Ekosistem GoTo?

Manajemen Grup Astra memastikan, anak usahanya yang bergerak di bisnis dompet digital, PT Astra Digital Arta atau Astrapay belum akan terintegrasi dengan ekosistem keuangan digital milik GoTo, Gopay. GoTo adalah entitas gabungan Gojek dan Tokopedia.

Director-In-Charge dari Astra Financial, Transportation, and Logistic, Suparno Djasmin mengungkapkan, meskipun perusahaan induk Grup Astra saat ini menjadi salah satu investor di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek, perseroan masih akan fokus membesarkan bisnis AstraPay.

Saat ini, kata Suparno, AstraPay sudah memiliki 2,3 juta pengguna dan masih jauh angkanya bila dibandingkan kompetitor lainnya di bisnis dompet digital.

2. Rights Issue TPIA Rp 15,5 T Kelar, Thai Oil Resmi Masuk!

Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menyatakan, perusahaan telah menyelesaikan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 15,48 triliun.

Dalam aksi korporasi ini, TOP Investment Indonesia (TII) menjadi pembeli siaga sekaligus investor baru TPIA.

TII adalah entitas usaha dari Thai Oil Public Company Limited (Thai Oil), kilang refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT) asal Thailand.

3. Walah Hasil Rapat Bocor, Garuda Bakal Gedein Bisnis Citilink?

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dikabarkan akan memperbesar bisnis maskapai bertarif rendah (low cost carrier/LCC) melalui PT Citilink Indonesia dan memperkecil bisnis penerbangan full service-nya di bawah maskapai Garuda Indonesia.

Hal ini terbongkar setelah beredarnya hasil pertemuan manajemen Garuda Indonesia dengan Citilink Indonesia dan dua asosiasi karyawan yakni Asosiasi Pilot Citilink (APIC), dan Asosiasi Cabin Crew Citilink (ACCI). Hasil pertemuan tersebut beredar luas di media sosial.

"Manajemen telah memutuskan bahwa PT Citilink Indonesia akan dibesarkan dan PT Garuda Indonesia akan dikecilkan," demikian mengutip catatan hasil pertemuan tersebut, dikutip Rabu (15/9/2021).

4. Suami Puan Maharani Tambah Kepemilikan Saham RAJA

Suami dari Ketua DPR, Puan Maharani, Hapsoro menambah porsi kepemilikan sahamnya di emiten jasa hulu migas, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).

Mengacu pengumuman yang disampaikan di laman keterbukaan informasi, Hapsoro menambah kepemilikan sebanyak 671.500 saham dengan status kepemilikan saham langsung.

Dengan demikian, kepemilikan saham Hapsoro bertambah menjadi 1.383.891.300 saham setara 32,74% kepemilikan saham RAJA dari sebelumnya sebanyak 1.383.219.800 saham atau setara 32,72% saham.

NEXT: Ada Kabar Lainnya nih, Cek ya!

5. Pemegang Saham Setuju MPPA Rights Issue, Dapat Modal Berapa?

Pemegang saham emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), memberi restu terkait rencana perseroan menambah modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,17 miliar saham atau sekita 15,5% dari total saham yang dicatatkan perseroan.

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasar (RUPSLB) perseroan, rapat tersebut menyetujui rights issue MPPA dalam Penawaran Umum Terbatas VI dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini, namun bila mengacu pada harga pasar saham MPPA yang diperdagangkan di level Rp 950 sampai dengan Rp 965 per sahan, maka berpotensi meraih dana Rp 1,11 triliun sampai dengan Rp 1,12 triliun dari aksi korporasi tersebut.

6. Digembok! Saham BEBS Disuspensi Bursa, Dibuka Hari Ini

Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham emiten produsen beton ready mix dan beton precast, PT Berkah Beton Sadaya (BEBS) mulai perdagangan Rabu kemarin (15/9/2021). Tapi hari ini, Kamis (16/9), sahamnya dibuka.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BEBS, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BEBS, pada perdagangan tanggal 15 September 2021," tulis pengumuman BEI, Rabu kemarin.

Kemarin BEI menyatakan, penghentian sementara perdagangan Saham BEBS tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BEBS.

7. Semakin Tangguh, Krakatau Steel Tingkatkan Kinerja Positif

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terus dapat meningkatkan kinerja pasca dilakukannya restrukturisasi dan transformasi secara menyeluruh. Restrukturisasi dan transformasi telah merubah Krakatau Steel menjadi perusahaan yang sehat dan berdaya saing setelah delapan tahun merugi.

Tahun 2020 Krakatau Steel mampu mencatatkan laba sebesar Rp326 miliar dan hingga Juli 2021 Krakatau Steel terus melanjutkan tren peningkatan kinerjanya dengan meraih laba bersih sebesar Rp609 miliar.

"Perbaikan kinerja Krakatau Steel terus berlanjut walaupun di masa pandemi. Krakatau Steel mampu menjaga kinerja positifnya, hingga Juli 2021 Krakatau Steel berhasil membukukan penjualan sebesar Rp17,7 triliun, naik 44,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020," jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular