Cek 7 Kabar Ini, Biar Punya Jalan Benar Cari Cuan Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
15 September 2021 08:49
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berbalik menguat pada perdagangan Selasa (14/9/2021), ditopang aksi beli investor asing yang massif dan menguatnya harga komoditas.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,67% ke level 6.129,09 poin dengan nilai transaksi Rp 14,77 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 401,40 miliar. IHSG mampu melaju di zona hijau meskipun semalam indeks Dow Jones terkoreksi 0,84%.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada Rabu (15/9/2021):

1.Kejagung Umumkan 3 Tersangka Baru Kasus Asabri

Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus telah menetapkan tiga orang tersangka baru terkait Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi oleh PT Asabri (Persero) periode 2012-2019.

Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak, mengatakan ketiga tersangka baru tersebut yakni:

1. ESS (THS) selaku Wiraswasta (mantan Direktur Ortos Holding Ltd), berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-28/F.2/Fd.2/09/2021, tanggal 14 September 2021;

2. B selaku mantan Komisaris Utama PT Sinergi Millenium Sekuritas (eks PT Milenium Danatama Sekuritas), berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-29/F.2/Fd.2/09/2021, tanggal 14 September 2021;

3. RARL selaku Komisaris PT Sekawan Inti Pratama, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-30/F.2/Fd.2/09/2021, tanggal 14 September 2021.

2. Lippo Sebut Harga Gak Pas, Akuisisi LINK oleh XL Bakal Lama?

Manajemen PT Link Net Tbk (LINK) menyebutkan saat ini proses negosiasi mengenai rencana pelepasan saham perusahaan kepada pemegang saham barunya yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL) masih dalam proses.

Hingga saat ini belum ditetapkan harga pelepasan saham tersebut dari grup Lippo kepada XL Axiata. Sebelumnya disebutkan target penyelesaian transaksi dilakukan sebelum akhir Agustus lalu.

Head of Investor Relations Link Net Joel Ellis mengatakan negosiasi yang masih berjalan ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian yang tidak mengikat yang telah ditandatangani kedua belah pihak beberapa waktu lalu.

"Kami mengerti bahwa negosiasi sedang berlangsung di antara pihak-pihak yang disebutkan di atas, tetapi kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari para pihak terkait, termasuk mengenai penetapan harga," ungkapnya.

3. Bayar Lunas Obligasi Jatuh Tempo, Waskita Rogoh Rp 1,7 T

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), menyiapkan dana sebesar Rp 1,66 triliun untuk melunasi obligasi korporasi yang diterbitkan perseroan dan akan jatuh tempo September ini.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum menyampaikan, perseroan akan melunasi pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri A senilai Rp 761 miliar yang akan jatuh tempo pada 28 September 2021.

Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap II Tahun 2016 Seri B dengan pokok Rp 900 miliar yang jatuh tempo pada tanggal yang sama.

4. Izin OJK Tak Kunjung Tiba, Bank Oke Ubah Jadwal Rights Issue

Manajemen PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) menyatakan, perseroan belum memperoleh izin efektif pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana menambah modal dengan skema memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pihak DNAR mengatakan, saat ini perusahaan masih perlu memenuhi beberapa persyaratan untuk mendapatkan pernyataan efek OJK terkait aksi korporasi Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) tersebut.

Sebelum direvisi, dalam keterbukaan informasi pada 23 Agustus 2021 lalu, manajemen DNAR menyatakan telah mendapatkan izin efektif pendaftaran dari OJK pada 13 September 2021.

5.Kemfood Bekas Milik Bob Sadino Pangkas 117 Karyawan

Emiten pengolahan makanan dan minuman, PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), mengumumkan bahwa anak usahanya PT Kemang Food Industries (KFI) atau Kemfood melakukan efisiensi aspek ketenagakerjaan dengan mengurangi 117 orang pekerja, termasuk merumahkan sekitar 16,9% pekerja dan mengurangi 16,6% pekerja kontrak.

Keputusan ini sejatinya tidak disetujui oleh seikat pekerja Kemfood, meskipun demikian pihak manajemen perusahaan mengatakan langkah dan kebijakan efisiensi di Kemfood ini adalah langkah yang tidak dapat dihindari.

Karin Larasati Putri, Corporate Secretary FOOD melalui keterangan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan bahwa keputusan ini diambil perusahaan karena kondisi pasar yang turun sangat drastis akibat pandemi.

6. REAL Incar Bisnis Data Center

PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) berencana masuk ke bisnis data center. Hal ini dilakukan dengan mengkonversi asset Gedung perkantoran yang dimilikinya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur REAL, Aulia Firdaus di kantor pusat REAL, Graha Repower Asia Indonesia, Senin (13/04/2020).

Aulia mengungkapkan, saat ini REAL sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa mitra strategis di beberapa lokasi lain diantaranya di Cikarang dan Tangerang tekait dengan bisnis data center ini. "Kami tengah melakukan pembicaraan serius dan melakukan feasibility study terkait bisnis data center ini," ujar Aulia.

7. J Resources Mau Jual Aset buat Bayar Utang ke BNI

Emiten tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menjelaskan soal kabar kesulitan membayar utang ke PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Hal itu disampaikan dalam surat yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 10 September 2021. Dalam surat itu, perusahaan memberikan penjelasan terkait utang yang diperoleh serta upaya untuk melunasi kewajiban tersebut.

Dalam upaya pelunasan utang tersebut, perseroan menyiapkan dua skema yakni refinancing dari beberapa calon kreditor dan satu lagi menjual aset perusahaan.

"Kami telah mendapatkan dukungan refinancing dari beberapa calon kreditur untuk melunasi Fasilitas B kepada Bank BNI, namun karena adanya pemberitaan di media massa menyebabkan proses dari refinancing tersebut menjadi terganggu," tulis manajemen PSAB dalam surat tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (14/9).


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunas Ridean Go Private, Siapkan Rp 713,97 M Buat Buyback

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular