Duh! Saham-saham Ini Malah Diobral Asing Saat IHSG Ngegas
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak sesi I perdagangan hari ini, Selasa (14/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten berada di zona hijau. Namun di tengah kenaikan indeks saham tersebut ada saham-saham unggulan alias blue chip yang justru dilepas asing.
Hingga pukul 14.23 WIB, data BEI menunjukkan, IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,46% ke 6.116,4. Tak jauh dari level penutupan sesi I. Namun jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan, indeks telah naik 26 basis poin (bps).
Nilai transaksi mencapai Rp 12,8 triliun. Asing beli bersih di pasar reguler sebesar Rp 328,2 miliar. Asing memang cenderung belanja saham. Namun beberapa saham justru dilego dan harganya mengalami koreksi.
Saham emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dilepas asing Rp 91,4 miliar. Nilai kapitalisasi ANTM turun hampir 2% setelah harganya turun 50 poin ke Rp 2.470/unit.
Kemudian di posisi kedua ada juga emiten BUMN perbankan dengan aset terbesar yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Saham BMRI dilepas asing sebesar Rp 50 miliar dan harganya terkoreksi 0,81% ke Rp 6.100/unit.
Di posisi ketiga yang paling banyak dilepas asing adalah saham emiten consumer yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Asing melepas Rp 24,3 miliar kepemilikannya di saham ini. Namun harga saham UNVR justru naik 10 poin ke Rp 4.050/unit atau naik 0,25%.
Kenaikan saham UNVR cenderung tipis saja. Sampai saat ini harga saham UNVR masih terjebak di level terendahnya dalam lebih dari lima tahun terakhir.
Kemudian ada emiten distributor alat-alat elektronik yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang dilego asing sebesar Rp 14,1 miliar. Harga sahamnya pun ambles 1,71% ke Rp 575/unit.
Di luar emiten unggulan, ada emiten di sektor teknologi yakni PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang secara year to date (ytd) sudah hampir 15x bagger. Asing melepas kepemilikannya di DMMX sebesar Rp 9,3 miliar dan harganya turun 1,25% ke Rp 3.160/unit.
Secara keseluruhan total net sell asing di kelima saham tersebut mencapai hampir Rp 200 miliar. Dengan total net buy asing yang masih di atas Rp 350 miliar artinya secara gross asing berbelanja lebih dari Rp 700 miliar hari ini.
Sentimen yang mendorong penguatan indeks adalah pernyataan Menko Maritim dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan Covid-19 di Indonesia mulai terkendali dan pembatasan sosial mulai dilonggarkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)