
TOTL Kantongi Pipeline Proyek Rp 10 T, Ada Data Center

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten kontraktor, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) saat ini mengantongi pipeline proyek yang berpotensi dikerjakan senilai Rp 9 triliun sampai dengan Rp 10 triliun.
Presiden Direktur Total Bangun Persada, Janti Komadjaja mengungkapkan, proyek tersebut sudah masuk rancangan desain dari para pengembang. Namun, karena pandemi, banyak proyek tersebut belum terlaksana dan pembangunan proyek tersebut baru akan dieksekusi dalam 2 hingga tahun ke depan.
"Rencana dari para developer membangun sudah menumpuk. Butuh 2-3 tahun dari proses desain sampai kontruksi, sekarang di Total yang kita hitung Rp 9 triliun - Rp 10 triliun," kata Janti, dalam paparan publik, Jumat (10/9/2021).
Janti menargetkan, proyek tersebut saat ini masih dalam proses tender di mana 75% untuk pelanggan baru dan 25% untuk pelanggan berulang.
Sedangkan, dilihat lebih rinci pipeline proyek tersebut nantinya akan mengerjakan proyek apartemen 32%, bangunan multiguna (mixed used) 21%, industri 19% dan data center 10%. Menariknya, tender data center ini sudah masuk dalam kontrak baru perseroan senilai Rp 600 miliar. Pada tahun ini, TOTL menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun.
"Kami ikut tender [data center], kontrak baru ada penambahan Rp 600 miliar, salah satunya ada data center," ungkap Janti.
Janti menilai, proyek properti high rise building baru akan pulih dalam kurun waktu 3 tahun mendatang. Pasalnya, di masa pandemi seperti ini, penyewaan ruang perkantoran masih terbatas seiring dengan kebijakan karyawan bekerja di rumah (work from home).
"Di 2024, meskipun ada Pilpres, kelihatannya akan kembali pulih," katanya.
Sampai dengan periode 30 Juni 2021, emiten bersandi TOTL ini membukukan pendapatan sebesar Rp 845,62 miliar. Laba bersih perseroan sebesar Rp 51,49 miliar dengan laba operasional Rp 57,83 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham