Berbulan-Bulan Diisukan Tapering, The Fed Malah Ditikung ECB
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dalam beberapa bulan terakhir adem ayem masalah program pembelian obligasi (quantitative easing/QE).
Tetapi, pada Kamis kemarin (9/9), bank sentral pimpinan Christine Lagarde ini malah mengumumkan tapering (pengurangan pembelian obligasi), mendahului bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed).
Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan The Fed akan melakukan tapering, padahal isunya sudah muncul beberapa bulan terakhir. Tetapi ketua The Fed, Jerome Powell, sudah mengatakan tapering alan tepat di lakukan di tahun ini.
Di sisi lain, ECB kemarin secara resmi mengumumkan tapering.
Inflasi yang tinggi di zona euro 3% dan berada di level tertinggi satu dekade kemudian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 yang cukup kuat 2% membuat ECB mengurangi nilai pembelian asetnya atau yang dikenal dengan Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP), meski tidak menyebutkan berapa nilainya.
"Berdasarkan penilaian bersama terkait kondisi finansial dan outlook inflasi, Dewan Gubernur memutuskan untuk melanjutkan program PEPP dengan menurunkan nilainya secara moderat dibandingkan dua kuartal sebelumnya," tulis pernyataan ECB sebagaimana dikutip CNBC International, Kamis (9/9/2021).
Selain itu, ECB juga mempertahankan suku bunga acuan 0%, lending facility 0,25% dan deposit facility -0,5%.
Presiden ECB, Christine Lagarde, dalam konferensi persnya mengatakan keputusan tersebut diambil dengan suara bulat.
Dalam dua kuartal sebelumnya, nilai pembelian aset ECB sebesar 80 miliar euro per bulan, selanjutnya para analis memprediksi nilainya akan turun menjadi 70 miliar euro hingga 60 miliar euro.
Dampak dari keputusan ECB tersebut, euro menguat melawan dolar AS. Indeks dolar AS yang sebelumnya menguat 2 hari beruntun berbalik melemah kemarin, yang pada akhirnya membuat rupiah mampu menguat pagi ini.
Meski nilai program pembelian obligasinya dikurangi, tetapi Lagarde kepada media menyatakan hal tersebut bukanlah tapering. "The lady isn't tapering" kata Lagarde dalam menjelaskan keputusan tersebut. Reuters melaporkan kalimat tersebut mengingatkan pada pernyataan terkenal dari mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher "The lady's not for turning".
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Bukan Open-Ended QE, Artinya Bukan Tapering
(pap/pap)