Balas Dendam! Saham Bank Mini 'Ngamuk' Dipimpin Allo Bank

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
10 September 2021 10:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham bank-bank mini alias bank dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun melonjak ke zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Jumat (10/9/2021), usai cenderung melemah pada beberapa hari terakhir.

Berikut pergerakan saham bank mini, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.49 WIB.

  1. Allo Bank Indonesia (BBHI), saham +11,89%, ke Rp 2.540/saham

  2. Bank Bumi Arta (BNBA), +9,41%, ke Rp 1.395/saham

  3. Bank Neo Commerce (BBYB), +6,04%, ke Rp 1.405/saham

  4. Bank Ganesha (BGTG), +3,92%, ke Rp 212/saham

  5. Bank QNB Indonesia (BKSW), +3,85%, ke Rp 216/saham

  6. Bank Artha Graha Internasional (INPC), +3,27%, ke Rp 158/saham

  7. Bank IBK Indonesia (AGRS), +3,20%, ke Rp 258/saham

  8. Bank Capital Indonesia (BACA), +2,83%, ke Rp 436/saham

  9. Bank Amar Indonesia (AMAR), +2,03%, ke Rp 302/saham

  10. Bank Ina Perdana (BINA), +1,52%, ke Rp 4.010/saham

  11. Bank Jago (ARTO), +1,43%, ke Rp 14.200/saham

  12. Bank Aladin Syariah (BANK), +1,29%, ke Rp 3.130/saham

  13. Bank Oke Indonesia (DNAR), +1,27%, ke Rp 320/saham

  14. Bank Victoria International (BVIC), +1,24%, ke Rp 163/saham

  15. Bank MNC Internasional (BABP), +1,20%, ke Rp 338/saham

  16. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), +0,97%, ke Rp 2.090/saham

  17. Bank Maspion Indonesia (BMAS), +0,39%, ke Rp 1.300/saham

  18. Bank Mestika Dharma (BBMD), +0,28%, ke Rp 1.800/saham

Menurut data di atas, saham emiten bank milik CT Corp pengusaha nasional Chairul Tanjung BBHI menjadi yang paling mencuat dengan naik 11,89% ke Rp 2.540/saham. Saham BBHI melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis kemarin ketika ditutup naik 7,08%.

Dalam sepekan, saham BBHI melesat 17,81%, sementara dalam sebulan naik 1,58%.

Penguatan saham BBHI merespons rencana penawaran umum terbatas (PUT) III dalam rangka Penambahan Modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis ini (9/9), manajemen BBHI menyatakan jumlah saham yang direncanakan untuk diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 11.000.000.000 atau 11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

"Jumlah ini setara dengan 94,15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan pada saat keterbukaan informasi ini, dengan harga yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam prospektus PMHMETD dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku," tulis manajemen BBHI.

PT Mega Corpora memiliki opsi untuk dapat mengalihkan sebagian atau seluruh dari HMETD yang menjadi haknya kepada investor tertentu.

Di bawah saham BBHI, saham BNBA terkerek 9,41%, setelah melemah dalam 3 hari beruntun. Dalam sepekan saham BNBA terapresiasi 3,72%, sementara dalam sebulan naik 5,68%.

Dalam dokumen paparan publik yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/8) bulan lalu, manajemen BNBA akan segera mengumumkan informasi resmi berkaitan dengan divestasi perusahaan dalam rangka konsolidasi perbankan.

Perseroan menyatakan pihaknya sedang dalam proses finalisasi untuk memenuhi ketentuan konsolidasi bank atau penambahan modal inti sesuai aturan OJK.

"Secara paralel sedang dipersiapkan sehingga diharapkan sebelum akhir tahun BNBA dapat memenuhi ketentuan OJK tersebut," tulis manajemen BNBA, dikutip Jumat (20/8).

Ketiga, saham yang disokong fintech Akulaku BBYB berhasil melesat 6,04% ke Rp 1.405/saham, menghentikan pelemahan dalam 2 hari berturut-turut. Dalam sepekan saham ini masih melemah 5,82%, sedangkan dalam sebulan anjlok 14,91%.

Sebelumnya, sentimen teranyar yang sempat membuat saham bank mini bergairah adalah terkait OJK yang telah merilis aturan baru mengenai Bank Umum pada Kamis (19/8). Peraturan bernomor POJK No. 12/POJK.03/2021 ini berisi 19 bab dan 160 pasal.

Salah satu yang diatur dalam POJK bernomor adalah bank digital yang tercantum di Bab IV dalam aturan ini.

Lebih rinci, OJK membolehkan Bank Digital beroperasi hanya 1 kantor fisik sebagai Kantor Pusat. Berikutnya, Bank Digital boleh beroperasi tanpa kantor fisik atau dapat menggunakan kantor fisik yang terbatas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kasino' Saham Bank Mini Tumbang Lagi, Para Ritel Menangis!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular