Harga Tembaga Naik Sih, Tapi Tipis Banget

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 September 2021 09:10
Tim Peneliti Fisika LIPI, Puspitek Tangerang Selatan berhasil mengembangkan masker kain disinfektor berlapis tembaga yang mampu membunuh virus Covid-19 dalam waktu 4 jam.  Jumat (10/7/20). CNBC Indonesia/Tri Susilo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan riset pada masker kain sebagai upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. Inovasi masker ini diperuntukan bagi masyarakat umum, bukan tenaga medis. Peneliti Pusat Penelitian Fisika LIPI Deni Shidqi Khaerudini menyatakan, timnya sedang mengembangkan masker kain disinfektor berbasis lapisan tembaga yang diyakini anti Covid-19. Ini berdasarkan beberapa penelitian terkait tembaga sebagai anti-microbial agent. Penelitian tersebut di antaranya menunjukkan bahwa tembaga telah dikenal sebagai anti-microbial agent (agen anti mikroba) sejak zaman Mesir dan Yunani kuno, seperti untuk perawatan luka dan sterilisasi air. Selain itu, ditemukan terjadinya perusakan bakteri maupun virus akibat kontak dengan tembaga (contact killer), meski berbeda-beda tergantung jenis mikroorganisme. Secara umum, mekanisme perusakan terjadi dengan ion-ion tembaga yang mudah terlepas setelah bakteri atau virus menempel pada lapisan tembaga. Hal ini mengakibatkan kerusakan pada dinding sel dan degradasi DNA atau RNA, sehingga mikroba tidak mampu reproduksi yang berujung pada kematian sel tersebut. Terkait SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab Covid-19, penelitian terbaru menunjukkan bahwa virus corona hanya mampu bertahan selama 4 jam di permukaan tembaga. Riset ini juga didasari efektivitas penyaringan (filter) mikroorganisme terhadap masker kain yang selama ini umum digunakan masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19. Diketahui, virus corona berdiameter 0,065-0,125 mikron. Penelitian efektivitas filter masker kain didasarkan pada mikroorganisme B. Atrophaeus yang berdiameter 0,9-1,25 mikron. Hasilnya, masker kain satu lapis memiliki kemampuan filter 69,42 persen dan yang dua lapis sebesar 70,66 persen. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan virus corona yang memiliki diameter 10 kali lipat lebih kecil dari bakteri B. Atrophaeus, maka kemampuan filter masker kain terhadap virus corona jauh lebih rendah. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Masker Berlapis Tembaga (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia dibuka menguat tipis pada perdagangan hari ini. Kenaikan tersebut merespons hasil pertemuan bank sentral Uni Eropa (European Central Bank/ECB) yang memutuskan tidak mengubah suku bunga kebijakan tetapi akan mengurangi pembelian surat utang.

Pada Jumat (10/9/2021) pukul 07:15 WIB, harga tembaga dunia tercatat US$ 9.393/ton. Naik 0,08% dibanding posisi kemarin.

tembagaSumber: investing.com

ECB memutuskan akan mengurangi laju Program Pembelian Darurat Pandemi (Pandemic Emergency Purchase Programme/PEPP) pada kuartal-IV 2021. Program ini telah menjaga biaya pinjaman tetap rendah.

ECB memilih untuk mempertahankan suku bunga refinancing 0%, fasilitas marginal lending di 0,25% dan fasilitas simpanan di -0,5%.

"Berdasarkan penilaian bersama terhadap kondisi pembiayaan dan prospek inflasi, Dewan Kebijakan menilai bahwa kondisi pembiayaan dapat dipertahankan dengan laju pembelian aset yang lebih rendah di bawah (PEPP) dibanding dua kuartal sebelumnya," pernyataan ECB.

Dikutip Reuters, ECB menetapkan pembelian surat utang sebesar EUE 60-70 miliar pada kuartal-IV 2021. Lebih rendah dari dua kuartal sebelumnya sebesar EUR 80 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Investasi Jumbo Cile Katrol Harga Tembaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular