Internasional

SocGen Ramal Harga Emas Tembus US$ 2.000, Ini Syaratnya!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 09/09/2021 19:20 WIB
Foto: SocGen, dok. AP Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia belum mampu kembali ke atas US$ 1.800/troy ons setelah ambrol 1,6% pada perdagangan Selasa lalu.

Pada Kamis (9/9/2021), pukul 16:22 WIB emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.793/troy ons, menguat 0,27% di pasar spot melansir data Refinitiv.

Salah satu bank investasi ternama asal Prancis, Societe Generale (SocGen), mengatakan harga emas bisa mencapai US$ 2.000/troy ons di tahun depan, dengan syarat mampu menarik permintaan untuk investasi.


SocGen mencatat, sepanjang tahun ini terjadi outflow sebesar 244 ton emas yang berbasis exchange trade fund (ETF). Sementara jika dilihat dari puncaknya di Oktober 2020, emas berbasis ETF sudah mengalami outflow sebesar 264 ton.

"Di tahun 2021 saja, kita melihat outflow sebesar 244 ton. Dengan tanda-tanda perekonomian yang positif (di Amerika Serikat/AS), khususnya data tenaga kerja, pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih cepat dari prediksi. Dan meski suku bunga riil diperkirakan masih negatif, jika ada tanda akan positif lebih cepat, maka outflow akan terjadi lagi," kata analis SosGen, sebagaimana dilansir Kitco, Rabu (8/9/2021).

Oleh karena itu, inflow menjadi kunci emas kembali mencapai US$ 2.000, dan inflow baru bisa terjadi ketika emas kembali menarik buat investasi.

Analis tersebut melihat, di tahun depan jika perekonomian kembali terganggu akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19), maka harga emas akan terdongkrak naik. Selain itu, risiko peningkatan krisis utang bisa memicu investasi baru di emas, yang pada akhirnya membuat harga emas melesat.

"Ekonom kami melihat adanya skenario pelambatan ekonomi akibat Covid-19, hal itu masih memberikan sentimen bullish ke emas, dan bisa menjadi salah satu yang signifikan, tetapi ada skenario lain yang bisa memicu lonjakan harga emas," kata analis tersebut.

"Jika krisis utang baru kembali muncul, inflow ke emas seharusnya akan meningkat," katanya.

Ketika inflow meningkat, maka harga emas akan kembali melesat. Tetapi, analis dari SocGen juga menyatakan dolar AS juga akan menguat, dan hal itu akan membatasi penguatan emas.

Oleh karena itu, SocGen melihat potensi emas ke US$ 2.000 di tahun dengan, dengan rata-rata harga US$ 1.750/troy ons.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukti Gonjang-ganjing Trump Bikin Bisnis Tambang Emas Melejit