IHSG Naik Seuprit! Asing Borong BBCA-TLKM, Lepas TOWR-UNVR

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
06 September 2021 17:18
The logo of the Unilever group is seen at the Miko factory in Saint-Dizier, France, May 4, 2016. REUTERS/Philippe Wojazer/Files
Foto: Unilever (REUTERS/Philippe Wojazer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin (6/9/2021), di tengah sikap investor yang sedang menanti pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Indeks saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,017 poin (+0,00%) ke level 6.126,94. IHSG sempat dibuka melesat, namun selang 15 menit setelah dibuka, IHSG berbalik melemah. Hingga sesi kedua sekitar pukul 14:00 WIB, IHSG mampu bangkit ke zona hijau.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini naik tipis menjadi Rp 10,2 triliun. Terpantau investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 343 miliar di pasar reguler. Sebanyak 252 saham terapresiasi, 239 saham terdepresiasi dan 158 lainnya stagnan.

Asing tercatat mengoleksi dua saham Grup Astra pada hari ini, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

Selain mengoleksi dua saham Grup Astra, asing juga mengoleksi tiga saham big cap, yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.

Net Buy Asing

Di lain sisi, asing juga tercatat melepas beberapa saham, yakni saham menara telekomunikasi Grup Jarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), saham konsumer big cap PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), saham farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan saham media Grup MNC, PT MNC Studio International Tbk (MSIN).

Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Sell Asing

Pada hari ini, beberapa agenda nasional terkait ekonomi makro layak menjadi perhatian, di antaranya pengumuman PPKM yang kemungkinan besar akan diperpanjang.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan perpanjangan PPKM dari tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2021, dengan tambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke PPKM level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya. Sementara itu, wilayah Semarang Raya berhasil turun ke level 2.

Wilayah yang masuk level 4 turun dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota. Namun, wilayah yang masuk ke level 3 naik dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota, dan wilayah yang masuk ke level 2 naik dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota.

Pasar akan mengantisipasi peluang pelonggaran yang diberikan untuk sektor-sektor non-esensial di kota besar Indonesia seperti pusat perbelanjaan, konstruksi, manufaktur, di mana banyak emiten nasional yang bergerak di dalamnya.

Namun, pemerintah pekan lalu menyatakan bersiap menghadapi gelombang ketiga pandemi, dengan varian 'Mu' atau B.1.621 virus Covid-19.

Varian ini diumumkan pada 31 Agustus lalu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Kini, virus yang pertama kali ditemukan di Colombia ini telah menyebar ke setidaknya 39 negara.

Varian tersebut bermutasi dengan menunjukkan resistensi terhadap vaksin sehingga mereka yang telah divaksin atau yang berhasil mengalahkan infeksi Covid-19 sebelumnya masih bisa terpapar virus varian baru ini.

Bagaimana perkembangan ke depannya tentunya akan terus diamati oleh pelaku pasar, sebab penyebaran virus corona Delta saja masih berisiko membuat perekonomian global melambat, apalagi jika corona Mu ikut menyebar luas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular