
Korporasi China Ramai Digiring ke ASEAN, yah Lewat Singapura!

Jakarta, CNBC Indonesia - Citi Group melalui Citi Commercial Bank telah membentuk tim baru untuk membantu perusahaan-perusahaan China yang sedang berkembang untuk berekspansi ke pasar Asia Tenggara.
Saat ini, tim dari Citi Commercial Bank telah mendirikan desk China di Singapura. Dengan keberadaan desk baru ini di Singapura, pihaknya akan mendukung perusahaan menengah China yang kini sedang berkembang dengan pendapatan tahunan mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,3 triliun.
Banyak perusahaan seperti itu dari China telah mengarahkan pandangan mereka untuk berekspansi ke luar negeri, bahkan ketika pasar dalam negeri mereka yang besar menawarkan banyak peluang pertumbuhan.
Menurut pernyataan Citi, Singapura merupakan pusat bisnis dan keuangan yang paling maju di kawasan Asia Tenggara. Negeri Singa tersebut telah muncul sebagai tujuan favorit di antara perusahaan China dengan berbagai ukuran, seperti perusahaan raksasa teknologi Tencent, perusahaan pemilik aplikasi TikTok, ByteDance dan perusahaan platform streaming video iQiyi.
"Singapura dan kawasan ASEAN adalah pasar utama bagi pertumbuhan untuk memperluas perusahaan-perusahaan China yang sedang berkembang. Mayoritas klien kami ini mendirikan perusahaan induk di Singapura untuk unit ASEAN mereka," kata Lin Hsiu-Yi, Kepala Citi Commercial Bank untuk ASEAN dan Singapura, dikutip dari CNBC International, Senin (6/9).
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah sebuah kawasan blok ekonomi yang terdiri dari 10 negara, termasuk Indonesia, Singapura dan Vietnam.
Desk China di Singapura yang baru dipimpin oleh Mona Zhang, seorang bankir yang sebelumnya fokus pada perusahaan menengah di kantor Citi Commercial Bank di China. Adapun desk China Citi Commercial Bank lainnya berada di Hong Kong dan India.
Mengapa Lebih Ke Singapura?
Singapura telah bertahun-tahun menarik perusahaan global yang mencari basis untuk menjalankan bisnis di Asia Tenggara dan kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas.
Selain China, perusahaan yang baru-baru ini mengumumkan rencana ekspansinya ke Singapura yakni perusahaan produsen semikonduktor asal Amerika Serikat (AS), GlobalFoundries dan perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech.
Selama beberapa tahun terakhir, ketegangan antara AS-China dan pengetatan oleh pihak Beijing di Hong Kong membuat perusahaan besar di dunia makin tertarik dengan pasar Asia Tenggara, terutama di Singapura, karena negara tersebut dianggap sebagai lokasi yang stabil untuk berbisnis.
Langkah oleh beberapa perusahaan teknologi China untuk mendirikan atau memperluas operasinya di Singapura pada tahun lalu juga datang sebagai tindakan keras pemerintah China terhadap perusahaan teknologi besar yang kini masih berlangsung di China.
Regulator telah menargetkan praktik monopoli, pengumpulan dan penggunaan data, bahkan kini telah mengalihkan perhatian mereka pada bagaimana perusahaan menggunakan algoritma untuk menjual produk kepada konsumen.
Citi mengatakan bahwa pendapatannya naik cukup pesat, didukung oleh aktivitas kliennya. Di mana jumlah kliennya naik lebih dari dua kali lipat tahun pada lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Jumlah klien yang berbasis di China yang bekerja dengan raksasa perbankan Amerika di Singapura tumbuh 35% pada tahun lalu," kata Citi.
Citibank berencana keluar dari Bank Ritel
Namun, di tengah rencana Citi Commercial Bank untuk membantu perusahaan China yang sedang berkembang untuk berekspansi ke pasar Asia Tenggara, Citi juga akan mengikuti pengumuman dari divisi perbankannya pada April lalu bahwa pihaknya berencana untuk keluar dari perbankan ritel di 13 pasar.
Banyak dari pasar tersebut berada di Asia-Pasifik, termasuk Australia, China, India, dan Indonesia.
Chief Executive Citi, Jane Fraser mengatakan kepada CNBC International pada April lalu bahwa bank itu akan "menggandakan" di berbagai bidang seperti perbankan institusional secara global dan manajemen kekayaan di AS dan Asia. Perbankan komersial adalah bagian dari bisnis institusi Citi.
"Di Asia, peranan China dalam arus perdagangan dan aktivitas bisnis membuat pihaknya akan berupaya memperluas desk China di Singapura dan mendirikan yang baru di pasar lain," kata Rajat Madhok, kepala Citi Commercial Bank di Asia-Pasifik.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek! Ramalan Buruk Fitch soal Dampak Covid ke Rating RI-ASEAN
