Permintaan Flat, Harga Tembaga Terpleset

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 06/09/2021 13:35 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terkoreksi perdagangan siang hari ini. Meningkatnya persediaan tembaga di China dan permintaan tembaga yang datar menekan harga komoditas ini.

Pada Senin (6/9/2021) pukul 11:10 WIB, harga tembaga tercatat US$ 9.411/ton. Turun 0,59% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.


Sumber: investing.com

Dilansir SMM (Shanghai Metals Market), persediaan tembaga di China meningkat 2.800 mt (metric ton) menjadi 133.900 mt. Sayangnya peningkatan persediaan ini tidak diikuti oleh peningkatan permintaan. Sehingga terjadi kelebihan persediaan yang menyebabkan harga tembaga turun. Adanya pembatasan penggunaan listrik di daerah Guangxi memperlambat penyerapan persediaan tembaga di Guangdong.

Harga tembaga masih berpotensi terkoreksi pekan ini karena kelebihan persediaan. Persediaan diprediksi masih meningkat karena datangnya tembaga impor. Sementara itu permintaan kemungkinan masih datar seperti pekan kemarin.

Perlu diketahui, harga tembaga didorong oleh permintaan dan penawaran. Ketika penawaran (persediaan) tinggi sementara permintaan datar atau turun, maka harga tembaga cenderung akan turun karena kelebihan persediaan. Sebaliknya jika penawaran (persediaan) turun sedangkan permintaan tinggi, maka harga tembaga akan naik karena kelangkaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)