Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

HMSP Masuk, Emiten Anthoni Salim Terdepak dari Big Cap!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
06 September 2021 12:15
Anthoni Salim
Foto: CNN Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu merupakan pekan pertama di bulan September tahun 2021 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melewatinya dengan kinerja yang cukup memuaskan.

Pekan lalu, IHSG menguat 1,42% secara point-to-point. Pada perdagangan Jumat (3/9/2021), IHSG ditutup melesat 0,8% menjadi 6.126,92.

Nilai perdagangan pada pekan lalu cenderung turun menjadi Rp 55,4 triliun. Namun, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 1,6 triliun.

Dari data kapitalisasi pasar (market cap), BEI mencatat total 10 besar saham berkapitalisasi terbesar (big cap) pada akhir pekan lalu berhasil menguat, yakni menjadi Rp 2.862 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 2.830 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten3 Sep 2021No.Emiten27 Ags 2021No.Emiten20 Ags 2021
1.BCA/BBCA8051.BCA/BBCA7941.BCA/BBCA805
2.Bank BRI/BBRI4802.Bank BRI/BBRI4692.Bank BRI/BBRI480
3.Telkom/TLKM3363.Telkom/TLKM3293.Telkom/TLKM337
4.Mandiri/BMRI2834.Mandiri/BMRI2684.Mandiri/BMRI273
5.Astra/ASII2175.Bank Jago/ARTO2135.Bank Jago/ARTO219
6.Bank Jago/ARTO2016.Astra/ASII2046.Astra/ASII206
7.Unilever/UNVR1627.Unilever/UNVR1547.Chandra Asri/TPIA160
8.Chandra Asri/TPIA1358.Chandra Asri/TPIA1498.Unilever/UNVR155
9.Emtek/EMTK1259.Emtek/EMTK1299.Emtek/EMTK124
10.Sampoerna/HMSP11810.DCI Indonesia/DCII12110.Sampoerna/HMSP111

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (3/9/2021)

Berdasarkan data di atas, secara mayoritas pergerakan big cap pada akhir pekan lalu berhasil menguat. Hanya tiga saham yang market cap-nya mengalami pelemahan.

Market cap saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada akhir pekan lalu naik sebesar Rp 11 triliun menjadi Rp 805 triliun, dari sebelumnya pada pekan sebelumnya sebesar Rp 794 triliun.

Sama seperti saham BBCA, market cap saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga menguat sebesar Rp 11 triliun, sehingga jumlah market cap-nya per Jumat pekan lalu menjadi Rp 480 triliun.

Sedangkan untuk market cap saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bertambah Rp 15 triliun menjadi Rp 283 triliun. Penguatan market cap BMRI menjadi yang paling terbesar pada perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara untuk saham PT Astra International Tbk (ASII) berhasil menyusuli posisi saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang sebelumnya berada di posisi ke-5.

Adapun untuk market cap saham ASII per Jumat pekan lalu mencapai Rp 217 triliun, bertambah Rp 13 triliun. Sedangkan market cap saham ARTO turun Rp 12 triliun menjadi Rp 201 triliun.

Sedangkan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang sebelumnya sempat kembali masuk ke posisi 10 besar, pada akhir pekan lalu terpaksa kembali terdepak dari posisi 10 besar big cap. di mana saham DCII didepak oleh saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).

DCI adalah emiten data center yang sahamnya dipegang oleh pengusaha teknologi Toto Sugiri dan bos Indofood, Anthoni Salim.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

NEXT: Sentimen Pasar Sepekan

Pada pekan lalu IHSG sempat terkoreksi nyaris 1%, yakni terjadi pada perdagangan Rabu (1/9/2021), setelah rilis data PMI Manufaktur dan inflasi Tanah Air.

Aktivitas manufaktur Indonesia pada Agustus 2021 memang cenderung membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, kenaikan tersebut belum bisa membawa ke zona ekspansi.

HIS Markit melaporkan bahwa aktivitas manufaktur Indonesia yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) periode Agustus 2021 adalah 43,7. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 40,1.

PMI menggunakan angka 50 sebagai batas. Kalau masih di bawah 50, maka dunia usaha masih dalam mode kontraksi.

"Gangguan Covid-19 berlanjut terhadap perekonomian Indonesia dab membebani sektor manufaktur selama dua bulan berturut-turut. Meskipun begitu, dengan gelombang kedua Cpvid-19 yang sudah melewati puncak, penurunan produksi dan permintaan perlahan mereda," sebut keterangan tertulis HIS Markit.

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data laju inflasi Indonesia periode Agustus 2021. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi, laju inflasi masih lambat.

Pada Rabu (1/9/2021), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto melaporkan inflasi Agustus 2021 adalah 0,03% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ini membuat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 1,59%.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,03% pada Agustus 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara dibandingkan Agustus 2020 terjadi inflasi 1,59%.

Namun pada perdagangan Jumat (3/9/2021) pekan lalu, IHSG yang sebelumnya sempat melemah langsung rebound dan melesat nyaris 1%.

Pelaku pasar saham di dalam negeri juga merespons positif dari data klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) pada pekan terakhir Agustus.

Untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona (Covid-19) merebak, data klaim tunjangan pengangguran di pekan terakhir Agustus tercatat hanya 340.000. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan konsensus di 345.000 dan menjadi yang terendah sejak Maret tahun lalu.

Ekonom-ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan akan ada tambahan angka penciptaan kerja sebanyak 720 ribu di bulan Agustus yang membuat tingkat pengangguran turun ke 5,2%.

Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell telah menegaskan bahwa program pengurangan (tapering) pembelian obligasi di pasar baru akan dimulai setelah data tenaga kerja menguat.

Secara historis, bulan September adalah bulan penuh koreksi. Namun, ekspektasi pembukaan kembali ekonomi diprediksi membuat situasinya berbeda tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular