
Dolar AS Terpuruk! Tapi Tak Menjamin Rupiah Menguat Pekan Ini

Secara teknikal, ruang penguatan rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih terbuka lebar setelah mampu bertahan di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100, dan MA 200. Artinya, rupiah bergerak di bawah 3 MA yang memberikan momentum penguatan.
Selain itu, rupiah juga sudah menembus ke bawah bullish trend line (garis warna merah) yang menguntungkan dolar AS.
Meski demikian, patut diperhatikan Indikator stochastic yang mulai masuk ke wilayah jenuh jual (oversold).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya, ketika belum mencapai wilayah oversold, rupiah yang disimbolkan USD/IDR artinya ada risiko berbalik arah alias rupiah melemah.
Selama bertahan di bawah MA 200 di kisaran Rp 14.280 hingga Rp 14.290/US$, rupiah berpeluang terus menguat. Support terdekat berada di kisaran Rp 14.250/US$.
Penembusan di bawah level tersebut akan membuka peluang menuju Rp 14.200/US$. Jika level tersebut ditembus, rupiah berpeluang menguat ke 14.170/US$ hingga Rp 14.150/US$ di pekan ini.
Sementara jika kembali ke atas MA 200, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.340/US$. Jika level tersebut dilewati, rupiah berisiko ke Rp 14.370/US$ hingga Rp 14.400/US$,
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
