
IHSG Rebound, Asing Koleksi TLKM-UNTR & Lepas BSDE-UNVR

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan ini dengan ditutup cerah, setelah terkoreksi cukup parah dalamĀ 2 hari terakhir. Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melesat 0,8% ke level 6.126,92 pada perdagangan Jumat (3/9/2021).
IHSG dibuka menguat tipis pada perdagangan awal hari ini dan sempat bergerak ke zona merah pada perdagangan awal sesi I. Namun sekitar dua jam setelah dibuka, IHSG kembali menguat hingga penutupan perdagangan hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 10,1 triliun. Terpantau investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 245 miliar di pasar reguler. Sebanyak 240 saham naik, 238 saham turun dan 164 lainnya flat.
Jelang akhir pekan ini, asing pada hari ini mengoleksi setidaknya tiga saham big cap di atas Rp 90 triliun, yakni saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Selain mengoleksi tiga saham big cap, asing juga mengoleksi saham produsen alat berat pertambangan PT United Tractors, saham pertambangan batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO.
Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.
![]() |
Di lain sisi, asing juga tercatat melepas beberapa saham, di mana saham perbankan big cap BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali dilepas oleh asing pada hari ini.
Selain saham BBRI dan BMRI, asing juga tercatat melepas saham konsumer big cap PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), saham properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), serta saham media MNC Grup PT MNC Studio International Tbk (MSIN).
Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:
![]() |
Investor memantau rilis data perekonomian terutama data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang solid. Untuk kali pertama sejak pandemi virus corona (Covid-19), data klaim tunjangan pengangguran AS di pekan terakhir Agustus tercatat hanya 340.000.
Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan konsensus di 345.000 dan menjadi yang terendah sejak Maret tahun lalu.
Ekonom-ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan akan ada tambahan angka penciptaan kerja sebanyak 720 ribu di bulan Agustus yang membuat tingkat pengangguran turun ke 5,2%.
"Dengan klaim pengangguran menyentuh level terendah selama pandemi, pastinya ada optimisme jelang rilis data tenaga kerja yang sepenuhnya besok," tutur Mike Loewengart, Direktur Pelaksana Strategi Investasi E-Trade, seperti dikutip CNBC International.
Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell telah menegaskan bahwa program pengurangan (tapering) pembelian obligasi di pasar baru akan dimulai setelah data tenaga kerja menguat.
Bulan September secara historis adalah bulan penuh koreksi. Namun, ekspektasi pembukaan kembali ekonomi diprediksi membuat situasinya berbeda tahun ini.
Rilis data tingkat pengangguran versi Departemen Ketenagakerjaan AS dijadwalkan hari ini waktu setempat. Di tengah perbaikan pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan pun tetap berada di level yang rendah.
Semalam, yield US treasury tenor panjang 10 tahun ditutup di angka 1,285% atau cenderung flat. Meskipun flat, tetapi yield saat mendekati tapering ini lebih rendah dari Februari lalu yang sempat tembus 1,7%.
Sementara yield untuk tenor lain seperti 1, 2, 5 dan 30 tahun juga terpantau flat pada penutupan perdagangan kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT
