Jelang IPO, Mitratel Dapet Operan 4.000 Menara Telkomsel
Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha bisnis menara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) kembali mendapatkan penambahan pengalihan menara telekomunikasi sebanyak 4.000 unit dari anak usaha Telkom lainnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Pengalihan ini menjadikan total menara telekomunikasi milik Mitratel sebanyak 28.000 unit dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, baik urban, suburban dan rural.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan perusahaan terus berupaya untuk memperkuat fundamental bisnisnya. Aksi korporasi ini juga menunjukkan posisi Mitratel sebagai konsolidator bisnis menara telekomunikasi di pasar.
"Transaksi ini kembali mengukuhkan Mitratel sebagai tower provider terbesar di Indonesia dan akan semakin membuka peluang untuk pemanfaatan menara ini oleh semua tenant yang potensial, terlebih masuknya era 5G di Indonesia yang berpeluang besar bagi bisnis menara telekomunikasi," kata Theodorus dalam siaran persnya, dikutip Jumat (3/9/2021).
Pengalihan kepemilikan menara ini dinilai juga akan memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh operator untuk dapat memperluas area dan meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Selain itu juga akan berkontribusi positif untuk percepatan digitalisasi skala nasional.
Dia menegaskan bahwa perusahaan terbuka untuk melakukan transaksi jual beli dengan pihak manapun sepanjang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan memberikan value creation bagi pemangku kepentingan.
Sebagai bentuk kesepakatan, kedua anak usaha Telkom ini telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) pada 31 Agustus 2021.
Untuk diketahui, di 2020 lalu Telkomsel telah mengalihkan 6.050 menara telekomunikasi ke Mitratel.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan Telkomsel terus melakukan transformasi portofolio perusahaan di bisnis digital melalui sejumlah langkah strategis. Pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi ini semakin menunjukan keseriusan Telkomsel untuk lebih fokus dalam memperkuat eksistensi dan penetrasi inovasi dalam menggelar layanan digital.
"Dengan begitu, Telkomsel akan semakin memiliki lebih banyak sumber daya perusahaan yang dapat diarahkan untuk terus membuka peluang dan kesempatan dalam menguatkan ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia secara lebih inklusif," terangnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan aksi korporasi ini merupakan langkah Telkom dalam penataan portofolio demi value creation yang optimal dari keduanya baik bagi masing-masing perusahaan, TelkomGroup dan stakeholder.
Dia menyebut, untuk Telkomsel, ini merupakan wujud konsisten dan keseriusan dalam mendukung transformasi portofolio di bisnis digital. Sedangkan bagi Mitratel, langkah ini semakin memperkuat portofolio menara telekomunikasi serta memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia.
"Sehingga Mitratel bersiap untuk mengoptimalkan value creation selanjutnya melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi," jelas dia.
Untuk diketahui, saat ini Mitratel tengah mempersiapkan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Aksi korporasi ini menurut rencana akan dilakukan di tahun ini.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang data center dan penyedia menara telekomunikasi tengah dipersiapkan untuk go public.
"Tapi saya sampaikan Telkom ini valuasinya masih baik tapi harus lebih baik apalagi dengan perbaikan bisnis model. Telkom jangan terpaku komunikasi saja, karena data voice itu kan ilang ga ada income. Karena itu kita dorong perusahaan Telkom data center, mitratel yang tower itu ke depan bisa go public," kata Erick dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Jumat (30/7/2021).
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan kondisi pasar juga menjadi perhatian perusahaan sebelum melepas anak usahanya ini di pasar saham.
"Untuk IPO Mitratel sedang kami persiapkan pada saatnya akan kami sampaikan lagi dan kapan persisnya akan dilakukan IPO. Selain persiapan sendiri, targetnya selesai akhir kuartal ketiga 2021, memang kita akan lihat situasi di pasar nantinya sebelum dipastikan kapan IPO," jelas Ririek dalam konferensi pers, Jumat (28/5/2021).
(tas/tas)