
Fund Manager Besar Mulai Beralih ke Saham New Economy

Jakarta, CNBC Indonesia - Fund manager besar di pasar modal mulai melirik untuk menambah portofolio investasi mereka di saham-saham berbasis new economy seperti teknologi, e-commerce, bank digital dan perusahaan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Sektor tersebut diyakini akan menjadi sumber pertumbuhan ke depan.
Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders), Michael Tjoajadi, mengungkapkan selama pandemi menyebabkan hampir seluruh dunia usaha terkena imbas.
Namun, Michael meyakini, ekonomi Indonesia sudah mencapai level batas bawah (bottom) dan saat ini aktivitas perekonomian perlahan mulai pulih seiring dengan mulai dilonggarkannya pembatasan sosial.
"Dalam keadaan ekonomi growing, invesatsi saham akan memberikan ekspektasi return yang tinggi, ekspektasi orang terhadap public company, revenue dan profit akan naik," kata Michael, Kamis (2/9/2021).
Dia membeberkan sejumlah sektor yang berpotensi untuk tumbuh tersebut disebut dengan istilah the new economy. "Sektor teknologi, marketplace, bank digital, ESG [Environmental, social and corporate governance]," tuturnya.
Dia pun menilai, dalam 3-4 tahun ke depan pasar saham akan cukup bagus, berbeda dengan pasar obligasi yang akan mengalami tekanan ketika suku bunga mulai mengalami kenaikan.
Saat ini, Schroders juga memasukkan saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) ke dalam beberapa produk reksa dana yang dikelola perseroan. Namun, saat ini perusahaan dengan dana keolaan sebesar Rp 33,72 triliun ini, belum berencana membuat produk baru yang khusus di sektor teknologi mengingat secara nilai kapitalisasi pasarnya di pasar saham tanah air masih belum terlalu besar.
"Kita tentu juga melakukan investasi [BUKA], ada dalam portofolio kita, ada di reksa dana," tuturnya.
Meski demikian, Schroders terus memperbesar porsi saham-saham berbasis teknologi di produk-produk reksa dana yang dikelola perseroan, terutama yang paling besar di 90 Plus Equity.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fund Manager Masih Pilih Saham, Kripto Belum Prioritas