
Indeks Dolar AS Bisa Jeblok di September, Rupiah Aman?

Indeks dolar AS sebenarnya sedang mendapat momentum penguatan setelah munculnya Golden Cross, yakni perpotongan rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) dengan MA 100 dan 200.
Golden Cross terjadi ketika MA 50 memotong MA 100 dan MA 200 dari bawah ke atas, dan posisi indeks dolar AS berada di atasnya.
Munculnya Golden Cross menjadi sinyal kuat suatu aset akan menguat naik.
![]() Foto: Refinitiv |
Meski demikian, jika menambahkan indikator Fibonacci Retracement, laju penguatan dolar AS masih terbatas bahkan berisiko tertekan. Fibonacci tersebut ditarik dari level tertinggi 20 Maret 2020 lalu di 102,992, hingga ke level terendah 6 Januari 2021 di 89,209.
Hasilnya, indeks dolar AS saat ini berada di kisaran Fib. Retracement 23,6% di kisaran 92,462. Jika kembali ke bawah level tersebut, indeks dolar AS berisiko mengalami tekanan, sebaliknya jika bertahan di atasnya, ada potensi akan menguat dengan target ke Fib. Retracement 38,2% di 94,474.
Untuk menguat lebih lanjut indeks dolar AS perlu melewati Fib. Retracement 38,2%, dan selanjutnya 50% di 96,101.
Pergerakan indeks dolar AS akan memberikan dampak signifikan kepada rupiah. Jika indeks dolar AS merosot, maka peluang rupiah untuk menguat akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
