
Pejabat GIC Singapura Mundur dari Komisaris Emtek, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amit Kunal, salah satu dari anggota dewan komisaris PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mengumumkan pengunduran dirinya dari induk perusahaan media SCTV dan Indosiar ini. Emtek juga salah satu pemegang saham mayoritas secara tidak langsung di Bukalapak.
Berdasarkan surat yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary EMTK Titi Maria Rusli mengatakan Amit Kunal telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai komisaris sejak 31 Agustus 2021.
"Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Amit Kunal sebagai komisaris perseroan atas alasan pribadi. Keputusan penerimaan atas pengunduran diri komisaris perseroan merupakan kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis Titi, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (2/9).
Dikutip dari situs resmi Emtek, Amit Kunal merupakan warga Negara Singapura yang lahir di Patna Bihar, India. Dia lahir di Patna Bihar, India pada tanggal 5 Juni 1978.
Sebelum menjadi komisaris di Emtek, pengalaman yang dimiliki Kunal termasuk bekerja di grup perbankan investasi Bank of America Merrill Lynch di New York dan Singapura.
Secara paralel saat menjadi komisaris Emtek, Kunal juga menjabat sebagai Direktur Archipelago Investment Private Limited (AIPL), dan Head of Direct Investments Group untuk Asia Tenggara, di GIC Private Limited.
Dia meraih gelar MBA bidang Keuangan dan Akuntansi dari Indiana University, AS, dan gelar Sarjana dari Indian Institute of Technology, India.
GIC merupakan salah satu kendaraan investasi milik pemerintah Singapura yang mengelola dana abadi negara atau sovereign wealth fund (SWF).
![]() Amit Kunal, salah satu dari anggota dewan komisaris PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dok Emtek |
Hengkangnya Kunal dari EMTK terjadi kurang dari sebulan setelah GIC merampungkan pembelian saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebanyak 1.600.797.400 atau setara dengan 1,553% modal disetor dan ditempatkan Bukalapak.
Total nilai transaksi ini mencapai Rp 1,36 triliun di harga Rp 850/saham yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus lalu.
Pembelian ini dilakukan atas nama Pemerintah Singapura (GOS) dan Otoritas Keuangan Singapura (MAS). Detailnya, GIC melakukan transaksi sebanyak 1.355.112.200 saham yang mewakili 1,315% atas nama GOS dan 245.685.200 saham yang mewakili 0,238% atas nama MAS.
Sebelum transaksi tersebut, pemerintah Singapura telah memiliki saham Bukalapak sebanyak 9,447% melalui Archipelago Investment Pte. Ltd, angka ini terdilusi dan mengalami penurunan dari sejumlah 12,60% sebelum perusahaan melakukan IPO.
Atas transaksi tersebut, jumlah saham yang dimiliki GOS setelah transaksi menjadi 11,33 miliar saham atau 11,001% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Bukalapak.
Sampai saat ini pemegang saham terbesar Bukalapak yang sekaligus bertindak sebagai pemegang saham pengendali merupakan anak usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), yakni PT Kreatif Media Karya (KMK).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emtek Rajin Obral Aset, Sedang Butuh Duit?
