'Gembok' Saham Indosterling Dibuka, DFAM & ASMI Disuspensi!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
02 September 2021 08:59
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham emiten pengembangan properti PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) dan saham emiten yang bergerak dalam bisnis asuransi umum dan reasuransi PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) mulai sesi I perdagangan Kamis ini (2/9/2021).

Menurut pengumuman BEI, Rabu pagi, suspensi saham ini sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DFAM dan ASMI sehingga dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham tersebut.

"Penghentian sementara perdagangan saham tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham tersebut," tulis pengumuman BEI.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," tulis BEI.

Sebelumnya kedua saham tersebut (DFAM dan ASMI) sempat masuk dalam radar pengawasan bursa akibat terjadinya peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Data BEI mencatat, setelah ditutup merah pada hari pengumuman UMA, setelahnya saham DFAM kembali bergerak di zona hijauĀ 3 hari secara beruntun bahkan ditutup menyentuh batas auto rejection atas (ARA) ke level Rp 400/saham pada perdagangan kemarin (1/9).

Dalam seminggu saham ini telah naik 26,58%, selama sebulan terakhir harganya meningkat 179,72%.

Sedangkan saham ASMI terakhir kali ditutup di zona hijau pada tanggal 10 Agustus lalu, setelahnya saham ini selalu ditutup di zona merah dan sering kali menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).

Dalam 14 hari perdagangan terakhir sejak berkutat di zona merah, saham ini telah terdepresiasi 61,47%. Radar pengawasan yang sempat dinyalakan oleh BEI tidak menghentikan saham ini yang pelan-pelan mulai tenggelam.

Adapun dalam sepekan terakhir harga saham ini telah turun 41,28%, selama sebulan terakhir melemah 66,75% dan sejak awal tahun terkoreksi 86,77%.

Pada Kamis ini, BEI juga mengumumkan pembukaan kembali suspensi atas perdagangan saham emiten yang bergerak di bidang teknologi Informasi, PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai perdagangan sesi I tanggal 2 September 2021.

Sebelumnya saham Indostreling yang pekan lalu digembok bursa, sahamnya baru mulai bergerak pada pertengahan Mei menuju awal Juni, harga saham ini berhasil naik 1.025% sejak awal tahun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! 2 Saham Diawasi BEI, Salah Satunya Saham Yusuf Mansur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular