Alert! 2 Saham Diawasi BEI, Salah Satunya Saham Yusuf Mansur

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
27 August 2021 09:15
Yusuf Mansur, Instagram @yusufmansurnew
Foto: Yusuf Mansur, Instagram @yusufmansurnew

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyalakan 'radar' pengawasan terhadap saham emiten produsen beton ready mix dan beton precast, PT Berkah Beton Sadaya (BEBS) dan emiten pengembangan properti PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM).

Radar BEI dinyalakan setelah telah terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Berkah Beton Sadaya, emiten baru-baru ini sahamnya dibeli oleh pemilik Pesantren Daarul Qur'an dan Grup Paytren, Yusuf Mansur, pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (26/8) ditutup naik 25% atau menyentuh batas auto rejection atas (ARA) ke level Rp 1.100/saham.

Tidak hanya itu selama 4 hari beruntun saham ini ditutup di zona hijau dengan kenaikan terendah 18,92%.

Dalam sepekan saham yang pertama kali melantai di BEI pada 10 Maret 2021 ini melonjak 130%, selama tiga bulan terakhir naik 262% dan dari harga penawaran di Rp 100/saham, mengalami apresiasi 1.000%.

Selain itu ada saham DFAM yang juga masuk radar BEI, yang selama lima hari beruntun ditutup menguat dan sempat mengalami ARA. Dalam seminggu terakhir saham ini harganya telah melonjak hingga 95%, dan selama sebulan naik hingga 127%.

Menurut BEI, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Namun sehubungan dengan terjadinya UMA, maka Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan transaksi saham-saham tersebut.

Karenanya, otoritas bursa menyarankan para investor untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, para pelaku pasar juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diborong Ustaz Yusuf Mansur, Saham ZBRA & BEBS Ngamuk!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular