
2 Faktor Ini Akan Tentukan Nasib Rupiah di Bulan September

Sebelum ke pengumuman kebijakan moneter The Fed, satu faktor penting yang akan menentukan nasib rupiah adalah data tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat pekan ini.
"Pasar masih mencerna pernyataan Powell terkait tapering, dan anda bisa melihat pasar sedikit bingung melihat yield Treasury yang tidak naik. Ke depannya akan tergantung data inflasi dan tenaga kerja," kata Edward Moya, analis pasar di OANDA New York, sebagaimana dilansir CNBC International Senin (30/8/2021).
Seperti diungkapkan Moya pasar kini menanti rilis data tenaga kerja yang merupakan acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter.
Data tenaga kerja AS versi pemerintah terdiri dari non-farm payrolls (NFP) atau penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang diperkirakan sebanyak 750.000 orang di bulan Agustus. Kemudian tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi 5,2% dari sebelumnya 5,4%. Selain itu ada juga rata-rata upah per jam.
![]() |
Jika data tenaga kerja tersebut lebih baik dari ekspektasi, maka spekulasi tapering akan dilakukan sebelum Desember akan menguat dan dolar AS menjadi perkasa hingga nanti ada konfirmasi dari The Fed saat mengumumkan rapat kebijakan moneter.
Tetapi sebaliknya, jika data tenaga kerja AS buruk, maka spekulasi tapering di Desember atau mundur di awal tahun depan akan menguat, dan rupiah akan berjaya lagi.
Sementara itu dari dalam negeri, perkembangan penyebaran Covid-19 dan PPKM tentunya akan mempengaruhi rupiah. Belakangan ini kasus Covid-19 terus menunjukkan penurunan, beberapa wilayah penyumbang PDB terbesar juga sudah turun level menjadi PPKM level 3 dari sebelumnya level 4. Artinya, roda perekonomian akan berputar lebih kencang di bulan ini.
Hal tersebut tentunya mendukung penguatan rupiah, selama tidak terjadi lonjakan kasus lagi.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Analisis Teknikal