Aset Industri Asuransi RI Tembus Rp 1.491 T

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
Selasa, 31/08/2021 15:57 WIB
Foto: Infografis, Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga akhir Juli 2021, total aset yang dikelola oleh dalam industri asuransi mencapai Rp 1.491 triliun dengan Rp 1.238 berupa investasi, angka ini mengikuti tren kenaikan sejak awal tahun ini yang pada bulan Februari tercatat sebesar Rp 1.450 triliun dan pada bulan Juni sebesar Rp 1.479 triliun.

Jumlah premi pada bulan Juli mencapai Rp 293,02 triliun, sedangkan jumlah klaim sebesar Rp 181,09 triliun

Porsi terbesar masih dipimpin oleh asuransi sosial yang hanya beranggotakan dua perusahaan yakni BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Total aset asuransi sosial mencapai Rp 585,88 triliun naik dari posisi bulan Juni Rp 578,05 triliun.


Aset ini terbagi menjadi Rp 514,79 triliun merupakan investasi dengan porsi terbesar berupa surat berharga yang diterbitkan Negara RI atau mencapai Rp 257,91 triliun, porsi investasi saham sebesar Rp 88,95 triliun dan reksadana sejumlah Rp 39,10 triliun.

Posisi kedua terdapat asuransi jiwa konvensional dengan jumlah aset Rp 555,85 triliun, terbagi menjadi investasi sebesar Rp 490,81 triliun dan Rp 65,04 bukan investasi. Aset yang diinvestasikan dalam bentuk saham mencapai Rp 136,64 triliun dan reksadana senilai Rp 164,75 triliun

Rasio kecukupan modal terhadap pembayaran klaim turun menjadi 126,2% pada bulan Juli, dari sebelumnya sebesar 127,5% di bulan Juni.

Adapun aset asuransi umum konvensional mencapai Rp 184,82 triliun pada bulan Juli. Aset dalam bentuk investasi mencapai Rp 86,21 triliun, yang mana porsi saham hanya sebesar Rp 5,94 triliun sedangkan reksadana mencapai Rp 20,37 triliun.

Rasio kecukupan modal terhadap pembayaran klaim mencapai 266,9%, turun dari posisi bulan Juni di angka 281,5%.

Selanjutnya aset asuransi ASN, TNI/POLRI, kecelakaan penumpang umum dan lalu lintas jalan sebesar Rp 136,24 triliun. Asuransi wajib ini hanya beranggotakan tiga perusahaan yaitu PT Asabri, PT Jasa Raharja dan PT Taspen.

Hampir seluruh asetnya berupa investasi atau mencapai Rp 130,31 triliun, porsi terbesar berupa sukuk, obligasi dan surat berharga RI. Adapun porsi saham sebesar Rp 9,86 triliun dan reksadana Rp 23,74 triliun.

Terakhir adalah aset reasuransi konvensional yang nilainya sebesar Rp 29,17 triliun, dengan Rp 16,73 triliun dalam bentuk investasi. Adapun porsi saham hanya sebesar Rp 415,37 miliar dan reksadana senilai Rp 3,15 triliun.

Rasio kecukupan modal terhadap pembayaran klaim mencapai 219,4%, turun dari posisi bulan Juni di angka 231,4%.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Aturan Baru OJK, Begini Jurus Asuransi Kesehatan Gaet Nasabah