Penyaluran Kredit Cetak Rekor, Dolar Singapura Malah Merosot

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Selasa, 31/08/2021 14:50 WIB
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura turun tajam melawan rupiah pada perdagangan Selasa (31/8/2021). Kabar baik datang dari Singapura, penyaluran kreditnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Tetapi rupiah sedang bertenaga merespon perkembangan isu Covid-19 di dalam negeri.

Pada pukul 13:39 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.629,75, dolar Singapura merosot 0,43% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Data ekonomi dari Singapura yang dirilis hari ini sebenarnya menunjukkan perkembangan positif. Penyaluran kredit perbankan di bulan Juli mencetak rekor tertinggi sepanjang masa SG$ 788,5 miliar atau naik 12% dari bulan sebelumnya. Baik kredit usaha dan konsumsi mengalami peningkatan, yang berarti roda perekonomian berputar makin kencang.


Kredit usaha dilaporkan sebesar SG$ 487,2 miliar di bulan Juli, dibandingkan bulan sebelumnya SG$ 436,9 miliar. Sementara kredit konsumsi sebesar SG$ 301,3 miliar dibandingkan bulan Juni SG$ 267,2 miliar.

Meski demikian, dolar Singapura belum mampu menguat melawan rupiah. Pemerintah Indonesia kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 6 September mendatang.

Dalam konferensi persnya di Istana Merdeka kemarin petang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa PPKM level 3 untuk daerah Jabodetabek, Bandung Raya dan Surabaya Raya akan diperpanjang hingga 6 September 2021.

Lebih lanjut wilayah Malang Raya dan Solo Raya kini masuk PPKM level 3. Sementara itu untuk regional Semarang Raya berhasil turun ke PPKM level 2.

Sementara itu untuk Yogyakarta dan Bali dinyatakan masih berada dalam PPKM Level 4, tingkat pembatasan sosial tertinggi saat ini.

"Terdapat dua wilayah aglomerasi yang masih pada level 4, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali," ujar Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (30/8/2021).

Meski demikian, Luhut menegaskan kedua wilayah ini akan turun ke PPKM level 3 dalam beberapa hari ke depan. Hal itu karena adanya tren perbaikan penanganan Covid-19.

Secara keseluruhan, PPKM perlahan mulai turun level, dengan penyebaran penyakit akibat virus corona yang terus menurun, sehingga memberikan sentimen positif ke rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor