Yuk Baca 9 Kabar dari Emiten Ini, Bisa jadi Panduan Cuan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 August 2021 08:41
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

6. Pendapatan BOLA Jeblok, tapi Bisa Cetak Laba Rp 71 M

Emiten pengelola klub sepak bola Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), melaporkan penurunan pendapatan sebesar 22,71% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 35,43 miliar pada semester pertama tahun 2021. Pendapatan ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana perusahaan mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp 45,85 miliar.

Meski pendapatan turun, berdasarkan laporan konsolidasi kuartal II tahun ini, emiten milik Pieter Tanuri malah berhasil membukukan laba bersih Rp 71,09 miliar, berbalik dari posisi rugi Rp 12,51 miliar pada periode akhir Juni tahun 2020 lalu.

Pendapatan perusahaan khususnya dari hasil manajemen klub bola Bali United mengalami penurunan yang salah satunya diakibatkan oleh ditundanya penyelenggaraan Liga 1 karena situasi pandemi. Hal ini menyebabkan pendapatan komersial klub turun drastis dari semula mencapai Rp 36,94 miliar kini hanya mampu meraup Rp 7,31 miliar.

7. BNBA Dikabarkan Mau Disuntik Sea Group, Apa Benar Hoax?

Manajemen PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) akhirnya menanggapi pemberitaan di media massa terkait induk e-commerce Shopee Sea Group yang dikabarkan sedang bernego dengan perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/8/2021), pihak Bank Bumi Arta menyangkal kabar mengenai proses negosiasi soal masuknya Sea Group ke perseroan.

"Perseroan sampai saat ini baru mengetahui berita dimaksud dari media massa/surat kabar," jelas manajemen BNBA, dikutip CNBC Indonesia, Senin (30/8).

8. Bidik Pertumbuhan Kredit 7%, Ini Strategi Bos Bank Mandiri

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memproyeksikan penyaluran kredit perseroan sampai dengan akhir tahun ini akan tumbuh pada kisaran 6% sampai dengan 7%.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut, terdapat tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.

Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.

9. Kacau! Harga Saham Terbang 438%, BBYB Rupanya Rugi Rp 133 M

Emiten bank mini yang sahamnya gencar diobral oleh Perusahaan asuransi BUMN PT Asabri (Persero) dalam beberapa bulan terakhir, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) baru saja menyampaikan laporan kinerja keuangan kuartal kedua tahun 2021.

Emiten yang dikendalikan oleh fintech Akulaku ini mencatatkan kerugian Rp 132, 86 miliar pada semester pertama tahun ini. Kondisi ini memburuk dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana perusahaan masih mampu meraup laba bersih sejumlah Rp 19,32 miliar.

Berbanding terbalik dengan kerugian bersih, pendapatan bunga perusahaan paruh pertama tahun ini malah mengalami kenaikan 27,70% menjadi Rp 300,30 miliar dari posisi Juni 2019 sebesar Rp 235,12 miliar.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular