
Yuk Baca 9 Kabar dari Emiten Ini, Bisa jadi Panduan Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal domestik sedang mendapatkan angin segar. Ada sederet peristiwa emiten layak menjadi perhatian sebelum mempertimbangkan untuk melakukan transaksi jual beli saham pada hari ini, hari terakhir di bulan Agustus, Selasa (31/8/2021).
Untuk itu, CNBC Indonesia merangkum sembilan peristiwa emiten yang terjadi kemarin Senin (30/8/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini.
1. Green Company, Widodo Makmur Bakal Bangun PLTS 158 MWp
T Widodo Makmur Perkasa (WMP Grup) merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang Komoditas Agrikultur dan Consumer Goods yang terintegrasi secara holistik dengan lima lini bisnis yakni Livestock, Meat Processing, Poultry, Commodity, serta Construction & Energy.
Hari ini perusahaan secara resmi menandatangani perjanjian kerjasama dengan SUN Energy dan Agra Surya Energy sebagai penyedia layanan Solar Panel di berbagai fasilitas produksi WMP Grup.
Dalam kerjasama ini, SUN Energy dan Agra Surya Energy akan mengimplementasi infrastruktur solar panel di beberapa fasilitas produksi yang dimiliki oleh WMP Grup dan anak usaha. Yakni fasilitas Farm dan Feedmill milik PT Pasir Tengah (Livestock) - fasilitas rumah potong hewan, meat processing plant, dan cold storage milik PT Cianjur Arta Makmur (Meat Processing) - serta fasilitas Feedmill, Commercial Farm, Rumah Potong Hewan Unggas, dan Hatchery milik PT Widodo Makmur Unggas.
2. OJK Rilis Panduan Bank Digital di Q3-2021, Ini Bocorannya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meluncurkan cetak biru transformasi digital yang di dalamnya berisi panduan mengenai bank digital di Indonesia.
Panduan itu nantinya akan menjadi acuan yang lebih konkret mengenai digitalisasi perbankan di tanah air yang meliputi berbagai aspek seperti kebijakan tata kelola data, tata kelola teknologi informasi, manajemen risiko, kolaborasi lembaga keuangan dan nonlembaga keuangan serta arahan tatanan institusi yang mendukung transformasi digital.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengungkapkan, penggunaan teknologi informasi secara masif, termasuk di sektor jasa keuangan, berisiko menghadapi serangan siber bahkan risiko pencurian data nasabah. Sehingga, OJK perlu memberikan rambu-rambu yang tegas bagaimana bank digital diatur di Indonesia.
3. Perhatian! Erick Thohir: Baru 5 BUMN Dapat Suntikan PMN 2022
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan, pengajuan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2022 oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya disetujui untuk 5 BUMN.
Kelima BUMN ini masuk dalam klaster infrastruktur, satu dari empat klaster yang ditentukan oleh Kemenkeu.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan penyaluran PMN 2022 ini merupakan hasil pertemuan antara Kementerian BUMN dan Kemenkeu.
4. Genjot Penjualan Laptop Semester 2, Zyrex Siapkan Bahan Baku
PT Zyrexindo Mandiri Buana, Tbk. (ZYRX), produsen Laptop dan produk-produk TIK serta IOT merek zyrex mengumumkan hasil kinerja keuangan perusahaan tengah tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2020 (tidak diaudit).
Pada pertengahan tahun 2021, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 276,9 miliar, naik signifikan 53% secara year-on-year (yoy) dari Rp 129,6 miliar di tahun 2020. Kenaikan aset yang signifikan tersebut didominasi oleh kenaikan posisi kas karena penerimaan uang muka dari pelanggan dan meningkatnya persediaan bahan baku laptop untuk penjualan di semester II tahun 2021. Kenaikan aset juga diiringi dengan kenaikan posisi liabilitas sebesar 46% dari Rp 77,7 miliar menjadi Rp 144 Miliar dan kenaikan posisi ekuitas sebesar 61% dari Rp 51,9 miliar menjadi Rp 132,9 miliar.
5. Agung Podomoro Catat Penjualan Rp 1,55 T di Semester I-2021
Emiten properti yang didirikan keluarga Trihatma Kusuma Haliman, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan pendapatan Rp 1,55 triliun di semester I-2021, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di mana pendapatan perusahaan tercatat Rp 1,72 triliun.
Penurunan paling dalam terjadi di segmen penjualan apartemen, yang mana tahun lalu perusahaan mampu menghasilkan Rp 991,08 miliar, kini angka itu menciut hampir setengahnya menjadi Rp 554,30 miliar.
Sedangkan penjualan rumah hunian mengalami kenaikan fantastis dari semula hanya menyumbang Rp 34,38 miliar kini bertambah lebih dari sepuluh kali lipat menjadi Rp 421,59 miliar. Sementara itu pendapatan sewa tercatat turun dan pendapatan hotel mengalami peningkatan.
6. Pendapatan BOLA Jeblok, tapi Bisa Cetak Laba Rp 71 M
Emiten pengelola klub sepak bola Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), melaporkan penurunan pendapatan sebesar 22,71% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 35,43 miliar pada semester pertama tahun 2021. Pendapatan ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana perusahaan mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp 45,85 miliar.
Meski pendapatan turun, berdasarkan laporan konsolidasi kuartal II tahun ini, emiten milik Pieter Tanuri malah berhasil membukukan laba bersih Rp 71,09 miliar, berbalik dari posisi rugi Rp 12,51 miliar pada periode akhir Juni tahun 2020 lalu.
Pendapatan perusahaan khususnya dari hasil manajemen klub bola Bali United mengalami penurunan yang salah satunya diakibatkan oleh ditundanya penyelenggaraan Liga 1 karena situasi pandemi. Hal ini menyebabkan pendapatan komersial klub turun drastis dari semula mencapai Rp 36,94 miliar kini hanya mampu meraup Rp 7,31 miliar.
7. BNBA Dikabarkan Mau Disuntik Sea Group, Apa Benar Hoax?
Manajemen PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) akhirnya menanggapi pemberitaan di media massa terkait induk e-commerce Shopee Sea Group yang dikabarkan sedang bernego dengan perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/8/2021), pihak Bank Bumi Arta menyangkal kabar mengenai proses negosiasi soal masuknya Sea Group ke perseroan.
"Perseroan sampai saat ini baru mengetahui berita dimaksud dari media massa/surat kabar," jelas manajemen BNBA, dikutip CNBC Indonesia, Senin (30/8).
8. Bidik Pertumbuhan Kredit 7%, Ini Strategi Bos Bank Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memproyeksikan penyaluran kredit perseroan sampai dengan akhir tahun ini akan tumbuh pada kisaran 6% sampai dengan 7%.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut, terdapat tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.
Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.
9. Kacau! Harga Saham Terbang 438%, BBYB Rupanya Rugi Rp 133 M
Emiten bank mini yang sahamnya gencar diobral oleh Perusahaan asuransi BUMN PT Asabri (Persero) dalam beberapa bulan terakhir, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) baru saja menyampaikan laporan kinerja keuangan kuartal kedua tahun 2021.
Emiten yang dikendalikan oleh fintech Akulaku ini mencatatkan kerugian Rp 132, 86 miliar pada semester pertama tahun ini. Kondisi ini memburuk dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana perusahaan masih mampu meraup laba bersih sejumlah Rp 19,32 miliar.
Berbanding terbalik dengan kerugian bersih, pendapatan bunga perusahaan paruh pertama tahun ini malah mengalami kenaikan 27,70% menjadi Rp 300,30 miliar dari posisi Juni 2019 sebesar Rp 235,12 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000