10 Kabar Emiten Ini Layak Disimak Sebelum Mulai Trading Saham

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 August 2021 08:23
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan kinerja emiten masih dinantikan oleh pelaku pasar meski hasilnya tidak bisa dibilang cukup memuaskan. Selain itu, terdapat kabar rencana penawaran umum saham perdana perusahaan e-commerce grup Djarum dan sederet kabar emiten lainnya.

Untuk itu, CNBC Indonesia telah merangkum 10 peristiwa emiten yang terjadi pada Kamis (26/8/2021) kemarin untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan akhir pekan ini, Jumat (27/8/2021).

1. Laba Indofood CBP Drop, Ini Kata Sang Bos Anthoni Salim!

Bos Grup Indofood, Anthoni Salim, generasi kedua Keluarga Salim, memberikan penjelasan berkaitan dengan kinerja bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang labanya terkoreksi pada semester I-2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP itu mengatakan perseroan masih mampu membukukan kinerja yang positif pada paruh pertama tahun ini di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia.

"Meskipun laju pemulihan ekonomi global belum menentu karena karena berlanjutnya pandemi, kami dapat mencatatkan operasional yang positif di tahun 2021," katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis ini (26/8).

2. Deal! 7 Bank Restui Restrukturisasi Utang Waskita Rp 22 T

Sebanyak tujuh bank telah menyetujui restrukturisasi kredit PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan outstanding sebesar Rp 21,9 triliun. Nilai tersebut merupakan 75% dari total utang Waskita yang akan direstrukturisasi yakni senilai Rp 29 triliun.

Waskita dan tujuh kreditornya ini telah menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) alias Perjanjian Restrukturisasi Induk pada Rabu (25/8/2021) kemarin.

Dengan perjanjian restrukturisasi tersebut diharapkan Waskita ini dapat memulihkan kondisi keuangan dan melanjutkan transformasi, sekaligus berkontribusi positif pada perekonomian nasional.

3. Bantah Sahamnya 'Dikuasai' Singapura, Ini Jawaban Bukalapak!

Manajemen emiten e-commerce pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memberikan sanggahan berkaitan dengan informasi kepemilikan saham mayoritas perusahaan yang sebetulnya masih dikendalikan investor Indonesia, bukan Singapura.

"Sebagai informasi bahwa sebanyak lebih dari 50% pemegang saham Bukalapak sebelum Initial Public Offering (IPO) pada bulan Agustus 2021 adalah perusahaan dan individu dari Indonesia," tegas Siti Sufintri Rahayu, VP Corporate Affairs Bukalapak, dalam surat sanggahannya, dikutip CNBC Indonesia, Kamis ini (26/8/2021).

Dia menegaskan, selain itu, sampai saat ini pemegang saham terbesar Bukalapak yang sekaligus bertindak sebagai pemegang saham pengendali merupakan perusahaan dari Indonesia yakni PT Kreatif Media Karya (KMK), anak usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), induk Grup Emtek.

4. Ekspansi! Pyridam Farma Siap Caplok Saham Holi Pharma

Emiten farmasi dan perdagangan peralatan medis, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), mengumumkan akan melakukan pembelian perusahaan farmasi produsen obat anti biotik dan non antibiotik, PT Holi Pharma (HP).

Berdasarkan laporan informasi atau fakta material yang terbit di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengajuan tawaran untuk pembelian saham Holi Pharma adalah sejumlah 27.385 saham atau setara dengan 100% dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT Holi Pharma.

PYFA akan membeli saham tersebut dari pemegang saham HP pada saat ini yaitu Erik Darius Mardiwidyo dan Murtiati yang bertindak sebagai pihak penjual, bersama dengan afiliasi perseroan.

5. Jeger! Blibli Milik Crazy Rich RI Hartono Dikabarkan Mau IPO

Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum yang dikendalikan duo Hartono, orang terkaya di RI, PT Global Digital Niaga atau Blibli.com dikabarkan berencana melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan.

Perusahaan disebut telah memilih penasihat terkait rencana Blibli untuk melantai di bursa saham.

"Konglomerat Indonesia Grup Djarum, telah memilih penasihat untuk penawaran umum perdana yang potensial di Jakarta pada awal tahun depan," menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, melansir Bloomberg, Kamis (26/8/2021).

6. OJK Perketat Aturan Soal Penggabungan & Pemecahan Saham

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) tentang pemecahan nilai nominal saham (stock split) dan penggabungan saham (reverse stock) oleh emiten di Bursa Efek Indonesia.

Pertimbangan dirancangnya aturan ini, lantaran saat ini belum terdapat pengaturan yang lengkap atas pemecahan saham dan penggabungan saham oleh perusahaan terbuka di pasar modal.

Selain itu, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terdapat jumlah signifikan emiten saham yang melakukan pemecahan saham dan penggabungan saham.

7. Emiten Media Erick Thohir Rugi Rp 45 M di 2020, Modal Minus!

Setelah anak usahanya PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) merilis laporan tahunan 2020, kini giliran induk usahanya yakni PT Mahaka Media Tbk (ABBA) ikut menyampaikan laporan keuangan konsolidasi tahun 2020, setelah sempat dicecar otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan laporan keuangan tersebut, sepanjang tahun lalu, emiten ABBA yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir tercatat mengalami kerugian bersih Rp 44,89 miliar.

Kinerja tersebut lebih buruk dari tahun 2019 atau ruginya naik 37,96% dari semula hanya rugi bersih sebesar Rp 32,54 miliar.

8. Emiten Luhut Jual Paiton ke Panigoro Rp 1 T, Begini Alasannya

Perusahaan energi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) atau sebelumnya bernama PT Toba Bara Sejahtera membeberkan alasan pelepasan kepemilikan saham perusahaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PT Paiton Energy yang total nilai transaksinya US$ 68,86 juta atau setara dengan Rp 998,61 miliar (asumsi kurs Rp 14.500/US$).

Berdasarkan laporan penilai independen Kusnanto & Rekan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dijelaskan bahwa pelepasan saham PLTU ini dilakukan dalam rangka pengembangan sumber daya energi terbarukan dan mengurangi jejak karbon yang tengah dilakukan TOBA.

Pihak perusahaan juga menyinggung terkait upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi nol (net zero emission) pada 2050 serta rencana untuk memberlakukan pajak karbon.

9. Waduh! Induk Emiten Dealer Resmi Mobil Toyota Digugat PKPU

Emiten yang bergerak dalam bidang perdagangan otomotif, dealer resmi, dan layanan pembiayaan otomotif, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), melaporkan bahwa induk perusahaannya terkena gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Perusahaan yang dimaksud adalah PT Ahabe Niaga Selaras (ANS) yang merupakan pemegang saham pengendali perusahaan dengan kepemilikan 4,96%. Sementara itu, entitas induk terakhir CARS adalah PT Ahabe Adhi Citra.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), gugatan PKPU tersebut dilayangkan oleh Anggraeni Chandra dan Erwin Setia Budi Djaja melalui kuasa hukum mereka Melisa, SH kepada Pengadilan Niaga Dan Pengadilan Negeri Semarang.

10. Matahari Cetak Laba Rp 532 M, Sinyal Bisnis Ritel Bangkit?

Emiten Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 532,48 miliar pada semester I-2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang merugi bersih Rp 357,87 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, total pendapatan bersih naik 58,66% menjadi Rp 3,57 triliun dari periode Juni 2020 sebesar Rp 2,25 triliun.

Manajemen LPPF menyatakan perseroan melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 6,6 triliun untuk periode yang berakhir 30 Juni 2021, atau 67% di atas pencapaian pada periode yang sama tahun 2020.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular